Mohon tunggu...
Sony Achmad Louis
Sony Achmad Louis Mohon Tunggu... Guru - Set up your goal

Personal

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saniscara Respati

16 Juli 2019   11:54 Diperbarui: 16 Juli 2019   12:15 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam itu, Aku masih teringat. 

Di awal pertemuan, kita hanya saling memandang arah angin.
Tak sedikitpun melirik mata atau kerutan dahi satu sama lain. 

Dengan membawa segenggam rasa resah dan amarah, kau diam.
Sikapmu membisu, merajuk, seraya mulutmu peluh dan terbungkam. 

Segera kumulai dengan sedikit mantra jenaka, tapi tak mempan.
Ataupun, ujaran rasa bersalah, sama sekali kau tidak menghiraukan. 

Sedikit menghela napas, menunggu lampu taman bersuar.
Lalu, kita menepi dan seketika suara lirih menjalar. 

Diceritakanlah polemik yang ada, kitapun malah saling berbantah.
Mempertahankan ego yang ada, tanpa memandang kasih yang telah tercipta. 

Pada akhirnya, kebersamaan kita niscaya.
Dengan tujuan rumah perasaan yang berbeda. 

Sony Achmad Louis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun