Ini tanggal cantik. Entah dipilih atau ditetapkan.
Yang Satu untuk hadir dan yang Seorang untuk pamit.
Yang Satu dalam cerahnya hari menebar suka. Yang Seorang dalam kelam malam sisakan duka.
Senada... dalam dekapan yang mencinta.
Entah harus tertawa atau bermuram, harus berdendang atau meratap.
Lagu cinta memang tak selalu girang, bisa jadi pula guram.
Tak melulu tawa, kadang mesti lara.
Antara Hadir dan Pamit, ada angan dan bayang.
Yang Seorang telah meng-ada dan yang Satu akan menjadi.
Bersama yang Satu aku mesti tengadah, dengan yang Seorang aku tertunduk.
Bisaku berbisik lirih, "Sang Hidup maha mencinta. Yang Hadir maupun Pamit tak lepas dari rangkulNya...pun Aku yang gamang."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H