COVID-19 (Coronavirus disease) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus baru yaitu severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyebaran utama COVID 19 melalui droplet dan air liur maupun benda yang tersentuh oleh orang yang telah terpapar virus sehingga virus SARS-CoV-2 mudah menginfeksi orang lain. Berdasarkan informasi dari WHO, diketahui bahwa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi penyebaran virus SARS-CoV-2 yakni dengan sering mencuci tangan di air mengalir, menggosok tangan dengan alkohol, dan tidak memegang wajah sehabis pulang bepergian. Di Indonesia sejak awal tahun 2020 hingga saat ini sudah menggalakkan pelaksanaan protokol kesehatan (5M) meliputi mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Kendati demikian, masih banyak masyarakat yang abai untuk melaksanakan protokol kesehatan ini. Maka dari itu, pentingnya upaya untuk memberikan edukasi berupa sosialisasi dan diseminasi protokol kesehatan kepada masyarakat guna menumbuhkan kesadaran dalam menjaga diri, keluarga, dan masyarakat dari paparan COVID-19. Di samping kegiatan tersebut, diperlukan adanya pengenalan terkait model bisnis usaha melalui media sosial (Instagram, Whatsapp, Facebook, dsb) guna membantu perekonomian masyarakat akibat pandemik COVID-19. Upaya ini dilakukan supaya dapat mengurangi kontak fisik secara langsung antara penjual dengan pembeli serta memperkecil laju peredaran virus dari satu orang ke orang lain.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan sarana penerjunan mahasiswa kepada masyarakat guna melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mengusung tema "Back to Village", Universitas Jember tetap bersinergi bersama LP2M untuk melaksanakan KKN dengan tema tersebut selama masa pandemik Covid-19. Berangkat dari penerjunan Kuliah Kerja Nyata Back to Village 3 Periode 2 yang dimulai dari tanggal 11 Agustus 2021, saya mengambil lokasi KKN di wilayah Cadika, Sempusari, Kaliwates, Jember. Masyarakat yang tinggal di lingkungan ini masih memiliki tingkat kesadaran yang cukup rendah dalam mematuhi protokol kesehatan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang fungsi dan urgensi diterapkannya protokol kesehatan (6M) dalam menangani laju penularan Covid-19. Di samping itu, pasien yang terpapar Covid-19 dan harus isolasi mandiri di lingkungan ini sudah berjumlah lebih dari 10 orang. Untuk itu, melalui diskusi bersama perangkat kelurahan, bidan setempat, dan dua kepala keluarga (khalayak sasaran) diperoleh dua program kerja yang dapat diterapkan di lingkungan Cadika, yakni sosialisasi dan diseminasi penggunaan protokol kesehatan serta pelatihan membuat postingan untuk berjualan melalui media sosial.
Setiap harinya kegiatan yang dilakukan berupa visitasi dan diskusi bersama dengan khalayak sasaran yaitu keluarga Bapak Kurnadi dan keluarga Bapak Buadin. Bapak Kurnadi dan Ibu Mufidah mempunyai usaha bakso di rumah, sedangkan Bapak Buadin bekerja sebagai buruh tani dan disambi beternak kambing. Adanya pandemik Covid-19 yang secara langsung mempengaruhi aspek kesehatan, nyatanya juga mempengaruhi aspek ekonomi dalam bagian lapangan kerja dan usaha kedua keluarga tersebut. Namun demikian, kedua khalayak sasaran tidak patah semangat dalam menafkahi keluarga. Salah satu kegiatan dalam KKN yaitu pemberian pelatihan membuat poster di sosial media melalui Canva diberikan kepada putra Bapak Kurnadi, putra Bapak Buadin, dan empat anak lainnya di lingkungan ini. Tujuan dari pelatihan ini adalah memberikan edukasi untuk memberi dampak positif melalui teknologi informasi yang ada (media sosial) guna menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap adanya virus Covid-19 serta mengggali daya kreativitas dan menjadi produktif selama masa pandemik ini. Hal ini terbukti dari antusiasme peserta untuk memiliki usaha kecil-kecilan ataupun menjadi influencer melalui konten di media sosial setelah pelatihan ini dilakukan.
Selain pembekalan melalui pelatihan tersebut, diperlukan pemberian edukasi untuk menumbuhkan dan mempertajam pengetahuan khalayak sasaran tentang pentingnya penggunaan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran virus Covid-19. Pemberian edukasi dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dan diseminasi protokol kesehatan kepada khalayak sasaran. Kegiatan ini dilakukan di salah satu rumah sasaran dan dihadiri oleh 11 orang yang terdiri dari anak-anak SD dan SMP. Peserta yang diprioritaskan merupakan siswa SD dan SMP dikarenakan anak-anak merupakan agen yang aktif dalam beraktivitas di dalam maupun di luar rumah. Di samping itu, anak-anak merupakan agen yang masih belum sepenuhnya mendapatkan vaksinasi sehingga perlunya pemberian pemahaman pentingnya protokol kesehatan perlu dilakukan segera. Sosialisasi ini merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan informasi yang harus dipastikan isinya valid (mengacu pada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan SATGAS COVID-19) sebelum disampaikan kepada orang lain untuk menangkal hoax dan isu yang dapat membingungkan masyarakat. Tujuan dari adanya sosialisasi ini supaya penggunaan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan dapat dipahami dan dilakukan oleh masyarakat di lingkungan Cadika, sekurang-kurangnya dilakukan oleh keluarga khalayak sasaran KKN ini. Hal ini perlu dilakukan supaya dalam masyarakat muncul sosok yang dapat dijadikan teladan dan mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan.
Melalui serangkaian kegiatan yang sudah dikerjakan selama tiga minggu ini, maka minggu keempat merupakan tahap dimana kegiatan perekapan dan pembuatan output (hasil) dari pelaksanaan kegiatan pelatihan dan sosialisasi minggu-minggu sebelumnya. Untuk itu, pelaksanaan kegiatan di lapangan yang dituangkan ke dalam penulisan laporan harian dan presensi kehadiran peserta dalam kegiatan yang telah dilaksanakan digunakan sebagai bahan evaluasi program kerja yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H