"Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas, ibu"
Penggalan lirik lagu yang dinyanyikan oleh Iwan Fals berjudul Ibu ini terlintas di kepala saya. Kasih yang tak terbatas, tak bernilai, seperti udara yang kita hirup. Kasih ibu bagai udara mengalir dalam hidup kita.
"Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia"
Kasih yang tanpa pamrih, kasih yang tulus ikhlas, kasih yang selalu memberi tak harap kembali, itulah kasih ibu. Kasihnya tidak pernah menuntut balas jasa layaknya sinar sang surya yang menyinari kita semua. Kasih ibu adalah hal yang indah dalam hidup manusia.
Saya dan Anda adalah hasil kasih sayang ibu. Ibu kita pasti telah melalui banyak hal dalam hidupnya, termasuk mengandung, melahirkan dan membesarkan kita. Segala suka duka ibu adalah sebuah cerita yang pasti menginspirasi hidup kita hingga saat ini.
Ibu hadir dikala suka duka hidup kita dengan segala keunikan mereka. Mungkin ibu kita galak, mudah marah dan emosi. Mungkin ibu kita melakukan hal yang kurang di mata kita, bahkan mungkin sering berbeda pendapat, dan sulit saat komunikasi. Ibu mungkin tidak setuju dengan cara hidup yang kita pilih. Bukalah pintu maaf dan terimalah kasih ibu dengan hati dan pikiran terbuka. Hormatilah ibu.
Untuk ibu, kita rela bekerja ekstra keras, karena kita sadar, belumlah sepadan balas jasa kita pada ibu. 9 bulan ia mengandung kita. Saat kita lahir hingga besar, ia pun masih setia mendampingi kita, hingga saat ini, selalu berada bersama kita, apapun kondisi hidup kita. Ibu selalu setia.
Berjalanlah bersama ibu, dengarkan cerita dan nasihatnya. Berdoalah bagi ibu.
Selamat hari ibu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H