Mohon tunggu...
Lotus Kireina
Lotus Kireina Mohon Tunggu... -

that's the way iam..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Keindahan" yang Terlupa

16 Februari 2012   15:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:34 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari keisengannya,  fotografer satu ini akhirnya berhasil  menghadirkan intuisi untuk bercerita melalui sisi yang berbeda dari sebuah objek Foto. Bukan lagi foto model-model cantik,landscape dan foto-foto lain yang menyiratkan keindahan "pada umumnya". Putu Edy Asmara Putra.Ssn menghadirkan objek-objek yang berbeda dalam karya-karya fotonya kali ini. "Kamar mandi dengan lumutnya,jemuran yang terkesan carut marut dan berantakan, celana dalam yang tergantung pada dinding kamar mandi,-- coba Edy hadirkan tanpa ada kesan ditutupi." "Banyak sekali orang yang melupakan sesuatu yang paling dekat dengan kehidupan kita, padahal sebenarnya hal-hal yang luput dari perhatian itu adalah sesuatu yang vital", ungkapnya. Sangat jarang,orang yang mampu melihat nilai seninya. Tapi di sini,Edy ,mencoba menguraikan nilai Estetika dan ruang berekspresi dari karya-karya fotonya tersebut. Menurut penuturannya, "Seni pada umumnya adalah kesanggupan akal menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi. Seni dapat berbicara apa saja tanpa terbatasi. Seni dianggap segala kegiatan dan hasil karya manusia yang mengutarakan pengalaman batinnya, serta ekspresi atas gejolak jiwa yang ingin disampaikan kepada orang lain secara unik dan menarik dengan menggunakan bahasa tanda dan simbol yang berupa gambar. Sedangkan Ekspresi adalah hal yang paling berperan dalam mencipta karya seni, karena pengungkapan perasaan dan akan lahir secara spontan atas apa yang dirasa, didapat, dan dialami dari pengalaman atau memori masa lalu yang atas dorongan batin akan tertuang secara lugu atau apa adanya. Ekspresi dipengaruhi oleh dorongan imajinasi dan spirit yang kuat, kemudian diapresiasikan menjadi sebuah karya seni. Pengertian estetika bisa dipahami sebagai keindahan. Tapi apakah setiap karya seni kita selalu menemukan keindahan?. Apakah setiap berkesenian kita menemukan keindahan???. Secara predikatif dan pra predikatifnya keindahan itu bisa hadir tidak secara serta merta hadir membawa keindahan. Terlalu sempit pemikiran seseorang,ketika melihat estetika hanya dalam bentuk keindahan yang konvensional saja. Sesungguhnya tak ada sesuatu yang tabu untuk di beri nilai keindahan. Kadang sesuatu yang terabaikan oleh mata kita sesungguhnya mempunyai nilai-nilai keindahan ,apabila kita mampu menghadirkannya. Misalkan, ketika I wayan Sudra (Seorang seniman dari Bali) menjelaskan tentang Musik . Menurut Sudra, musik bukan hanya sekumpulan bunyi yang dirangkai menjadi sebuah keajaiban indrawi,melainkan juga sebuah "diri".Bunyi juga memiliki berbagai sisi sosial yang melingkupinya.Di sinilah berbagai pergulatan untuk menempatkan bunyi diberlangsungkan;mengenai ikatan-ikatan,makna,nilai,kriteria indah dan tidaknya,serta bagaimana ia harus digunakan,dicintai atau bahkan di buang. Sudra sadar akan hal itu.Dengan pemaknaannya yang personal,ia banyak melakukan dekonstruksi bunyi dari kungkungan kultural yang selama ini membelenggunya.Ia banyak berpihak pada bunyi-bunyi yang selama ini telah dianggap kalah,tak populis. Semua dapat terlihat, ketika beliau begitu nekatanya membawa sapi di atas panggung kala pentas musik di Taman Budaya Solo (1994).Sapi yang bagi kebanyakan orang tidak lebih dari sekedar hewan ternak itu ternyata memiliki respons musikal yang tajam.Dengan dipicu oleh bunyi-bunyian yang aneh,noise,falsc,sapi tersebut mengeluarkan kotoran nya yang cair (maaf,mencret).Sebaliknya,ketika melodi musik yang dihasilkan tersebut terstruktur dengan aktor yang indah,tempo yang konstan,sapi tersebut menunjukkan ekspresinya yang tenang sehingga mengeluarkan kotoran yang padat.,Bayangkan bagaimana Sudra menyuguhi penonton hanya dengan pertunjukan kotoran sapi di atas panggung dan tentu dengan berbagai cita rasa aromanya yang menusuk hidung.Hal-hal yang melampaui batas-batas musikalitas. Contoh lain, adalah ketika Marcell Ducamp yang membawa tempat kencing ke dalam sebuah ruang pameran. Yang kita tau tempat kencing adalah tempat untuk mengeluarkan air seni , tapi bagi Ducamp mungkin ada nilai estetika yang unik yang dilihat dalam pandangan estetikanya dia. Misalkan dia berfikir tentang betapa orang sangat menghargai keindahan setiap sudut ruang-ruang kita, sampai alat kencing pun di desain sedemikian rupa. Maka kita terlalu sering mengabaikan nilai keindahan hanya karena tempat, fungsi, dan bentuknya. Estetika adalah keindahan yang hadir atas apresiasi dari bentuk sensitivitas  rasa dari seseorang terhadap sesuatu yang dianggapnya mempunyai keunikan. Estetika juga bisa dilihat dalam bentuk prapredikatifnya.....yaitu keindahan yang di dilihat sebelum nilainya berubah. Dalam karyanya kali ini,Putu Edy Asmara Putra ingin mengajak untuk  kita berfikir bagaiman orang harus selalu mencuci pakaiannya dan kemudian harus di jemur di bawah terik matahari. Sebegitu uniknya ritual manusia hanya terhadap pakaian saja....tentu itu dikukan untuk menjaga kebersihan pakaiannya agar tetap bersih ketika di pakai. Bukankah itu suatu bentuk apresiasi terhadap keindahan??. Juga ketika melihat ruang kamar mandi, kadang tak semua kamar mandi orang mempunyai tingkat kebersihan yang layak, tapi pada esensinya kamar mandi  adalah tempat orang untuk membersihkan diri, orang selalu melakukan aktivitas mandi cuci kakus diruangan yang sering di sebut kamar mandi. Coba bayangin kalo orang-orang tidak punya kamar mandi, semua orang bisa buang air, dan mandi sembarangan.... Manusia sudah menata estetika dari pola-pola hidupnya. Mungkin, buat orang,  ini bukanlah sesuatu yang penting,  tapi bagi Edy sendiri, keindahan itu ada,, berawal dari keinginan manusia menciptakan dan menjaga keindahan itu. ...... Salut buat Edy,kita tunggu karya-karya "yang mengejutkan" selanjutnya... :) Good Luck !!

1329407619388410723
1329407619388410723
132940764929373139
132940764929373139

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun