Mohon tunggu...
Lottusa Aura
Lottusa Aura Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Lottusa Aura

Perempuan yang terlahir di Pati berdomisili di Karanganyar ini, menyukai karya seni juga sastra. Gemar mendengarkan musik dan menulis puisi juga prosa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit Kelam dan Secangkir Kopi

12 Desember 2020   17:44 Diperbarui: 12 Desember 2020   17:46 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pintarest

Ketika langit berkerudung hitam kuseruput arabika seseorang

Kaupun mulai bermain-main dengan pena di tangan

Di setiap coretanmu selalu perihal kopi hujan dan kenangan

Agaknya itulah caramu melipat tilam mimpi yang basah kemaren malam

Jua sepat yang tertinggal di secangkir kopi yang tumpah hari itu

Kemudian aku melagu, senandung rindu yang terkoyak waktu

Tatapanku sendu, tetapi kau masih saja bergelut dengan cawan-cawan rasamu

Ah ...! Inikah nikmat dalam pahit atau tawar pada manis

Ketika kuusap separuh napas jaman, lebih dahulu aku berteriak pada langit

Wahai gumpalan-gumpalan hitam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun