[caption id="attachment_324169" align="alignnone" width="300" caption="Katagori 21 Kilo Meter"][/caption]
Bali Gianyar – Pelari asal Kenya mendominasi juara BII-Maybank Bali Marathon 2014 yang di gelar di Bali Marine & Safari Park gianyar minggu (14/9/2014), baik itu di katagori 10 Kilo meter, 21 kilo meter  dan 42,195 kilo meter semuanya di menangkan oleh pelari asal Kenya. Bahkan di katagori 42,195 Km International pelari Kenya Kennedy Kiproo Lilian sudah menjuarai katagori ini 3 kali berturut turut.dan kali ini dia mencatatkan waktu tempuh 2 jam 18 menit dan 52 detik.
Katagori 10 kilo meter perempuan di menangkan oleh pelari asal Kenya Alice Kabura Njoroge dan katagori yang sama untuk laki-laki di menangkan olah Daniel Kiarie Gachui asal Kenya juga. Sementara itu di katagori 21 kilo meter baik perempuan maupun pria di menagkan oleh pelari asal Kenya masing-masing atas nama Josef Warear untuk pria dan Estel Karimy untuk perempuan.
Yang hadir sebagai penyerah hadiah adalah para petinggi Batik Air, Metro TV, BII dan Maybank. Dari pihak instansi pemuda dan oleh raga provinsi Bali di ada pak Dewa Alit selaku wakil dari Gubernur Bali dan dari Maybank sendiri ada persiden Direkturnya yaitu Taswin Jakaria.
Tahun ini peserta secara keseluruhan mengalami kenaikan yang signifikan di banding tahun sebelumnya. Ada 4.464 peserta ikut bagian dalam lomba kali ini termasuk 40 peserta katagori Wheelchair 5 kilo meter dan satu peserta Wheelchair asal Belgia, Stany Appermont yang ikut di katagori Full Marathon dan berhasil finis setelah menempuh rute wilayah pedesaan kabupaten Gianyar.
Start yang di mulai pada jam 05.00 wita di mana peserta full marathon ( 42,195 km ) mulai terlebih dahulu berlari, dan di ikuti untuk katagori Wheelchair, lalu di susul oleh katagori half marathon ( 21 km ), setelah itu katagori 10 kilo meter menyusul di belakangnya.
Sebagai penyemangat para peserta yang berasal dari 49 negara ini, panitia kembali menyuguhkan seni budaya sebagai cirri khas even ini dari tahun-tahun sebelumnya, di mana para penabuh gamelan dan masyarakat yang berpakaian adat bali warna wani dan sorak sorai mereka yang selalau memberi semangat kepada peserta di jalur rute yang mereka tempuh untuk mencapai finis.
Di ujung finis mereka sudah di sambut dengan berbagai jenis gamelan dan tarian khas Bali. Begitu juga dengan acara-acara dorrprize dari seponsor. Sambil menunggu penyerahan mendali dan hadiah para peserta asik berpoto ria dengan sesame peserta lain daerah bahkan peserta Wheelchair tak jarang di jadikan sebagai objek poto bareng sehingga penat selama pertandingan agak terlupakan dengan keceriaan yang ada.
Sumber : ( WS )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H