Lelah sudah aku berandai andai menunggu bayangan sayang
Disudut kota ku baringkan tubuh merangkai sang bintang
Lalu lalang pelancong tak mengusik kita tuk melayang
Melayang sayang yah melayang karna cinta kita yang timpang
Timpang.. karna kamu telalu baik untuk seorang pecundang
Goresan tinta pada selembar kertas bunga yang kamu kirimkan
Terlipat rapi dengan pantun pembuka kuterima kegirangan
Seharian aku kesetanan bahagia bagai pemenang undian
Hingga malam pun tiba wajahmu melekat hingga rembulan
Ingin rasanya tetap hidup bersama berpuluh hinga beribu tahun
Berpuluh tahun sudah berlalu saat kita berpisah di stasiun pinggir kota
Tak ada janji tak ada kata yang ada hanya uraian air mata
Kita hanya terdiam membisu seolah mengheningkan cipta
Memandang kebawah, jauh kebawah menembus hayalan petapa
Hanya tanganmu melambai saat kereta meluncur menuju kota
Dunia berubah sayang, jaman berubah dan kini usia semakin senja
Entah dimana dirimu, apakah dirimu sudah membangun keluarga
Tak ada yang salah, aku hanya ingin melihat wajahmu sekali saja
Setelah itu aku akan bahagia dan berhenti mengembara
Mengembara mencari cinta yang hilang dalam lautan kota
Â
NightDriZZle, '89
Â
sumber gambar: www.sinarharapan.co
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI