Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tomohon Pertama Kali Terima Adipura 2013

8 Juni 2013   09:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:21 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_258784" align="alignnone" width="600" caption="Kota Tomohon, Di Kaki Gunung Lokon (Tri_lokon)"][/caption]

Penantian selama 10 tahun sejak lepas dari Kabupaten Minahasa, akhirnya membuahkan “Adipura” bagi kota Tomohon untuk pertama kalinya. Senin (10/6) Walikota Tomohon, Jimmy F Eman, SE, Ak diundang ke istana untuk menerima Piala Adipura, Kategori Kota Kecil yang akan diserahkan oleh Presiden SBY.

Ada 4 kategori yang dibuat oleh Kementerian Lingkungan Hidup untuk meraih Adipura. Yaitu, Kota Metropolitan (di atas 1 juta jiwa), Kota Besar (antara 500 ribu hingga 1 juta jiwa), Kota Sedang (100 ribu hingga 500 ribu jiwa) dan Kota Kecil (100 ribu jiwa).

Penghargaan Adipuran untuk kota Tomohon membuktikan bahwa kota yang berada di antara Gunung berapi Lokon dan Mahawu, dianggap memenuhi kriteria sebagai kota “bersih dan teduh”.

Siapa yang tidak bangga mendapatkan penghargaan Adipura yang sudah dimulai sejak 1986 dan sempat berhenti pelaksanaannya 1998 dan kemudian dicanangkan ulang di Bali 5 Juni 2002 (sumber: wikipedia).Kebanggaan warga Tomohon merupakan hasil jerih payah dari kegiatan “bersih-bersih” kota baik secara massal pada hari Jumat (biasanya) dan secara pribadi oleh setiap warga dalam menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya.

[caption id="attachment_258785" align="alignnone" width="600" caption="Upacara Hardiknas di Lapangan Parasamya Tomohon (tri_lokon)"]

1370659194170167498
1370659194170167498
[/caption]

“Yang paling susah menerima Adipura adalah mempertahankan piala itu untuk tahun mendatang apalagi sampai mendapatkan Adipura Kencana. Warga harus memiliki kesadaran dan budaya bersih dan tidak membuang sampah sembarang” ujar Kepala Dinas, ESDM disela-sela rapat persiapan untuk mengikuti IIGCE 2013 di JCC, 12-14 Juni nanti.

“Yang penting bukan pura-pura adi. Soalnya Adipura itu mengkristalkan budaya dan kesadaran setiap orang untuk bersih dan menciptakan kebersihan lingkungan. Ini nggak instan lho. Kalau pun belum sampai ke habitus itu, sebaiknya penghargaan Adipura diberikan kepada petugas kebersihan yang pagi-pagi sudah bangun untuk menyapu jalan di utama kota” timpal Rumondor setelah mendengar berita Tomohon menerima adipura.

Perolehan Adipura untuk kategori kota kecil Tomohon mengingat saya ketika utusan dari BLH (Badan Lingkungan Hidup) Tomohon meminta ijin masuk ke lokasi wisata di Bukit Doa Mahawu (BDM) karena tim juri Adipura akan diajak melihat lokasi objek wisata itu.

[caption id="attachment_258786" align="alignnone" width="600" caption="Tomohon International of Flower 2012 (tri_lokon)"]

1370659280811458046
1370659280811458046
[/caption]

Pilihan tim juri yang datang untuk ke dua kali di lokasi wisata itu, mempunyai maksud dan tujuan agar dapat melihat langsung bagaimana sebuah objek wisata memiliki komitmen dalam kebersihan dan sampah. Misalnya, memilah sampah organik, sampah plastik, sampah basah. Tak hanya soal sampah, tetapi tata ruang dan tata lingkungan yang mengangkat konsep sinergitas alam, bangunan dan rohani, juga menarik perhatian tim juri.

Lalu apa sedihnya menerima Adipura? Sedihnya tak lain adalah setiap warga masyarakat “wajib” tidak membuang sampah sembarangan. Budaya bersih bukan lagi momok, tetapi menjadi habitus atau kebiasaan yang terus menerus dipertahankan. Pembentukan dan perilaku seperti itulah yang membuat sedih dan beban ketika Adipura diterima. Bukan ingin merendahkan tetapi nyatanya budaya tidak buang sampah sembarang makin sulit.

Jangan heran kalau masih terlihat sampah-sampah di buang di pinggir jalan antara Manado ke arah Minahasa yang melewati Tomohon. Jangan heran kalau truk pengangkut sampah hanya tiga unit yang masih beroperasi. Jangan heran TPA (Tempat Pembungan Akhir) sering diprotes warga karena menimbulkan bau tak sedap bikin polusi lingkungan sekitarnya.

[caption id="attachment_258787" align="alignnone" width="600" caption="Di sekitar Pegunungan Masarang dan Mahawu (tri_lokon)"]

1370659366694921886
1370659366694921886
[/caption]

Memang, musuhnya Adipura yang paling dekat adalah sampah. Tapi sampah ada karena manusia ada. Jadi, kalau ingin sampah menjadi sahabatnya Adipura, ya dimulai dari manusia yang beradab dan berbudaya bersih terhadap lingkungannya.

Selamat buat Tomohon penerima Adipura untuk yang pertama kali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun