Accropode, Tetrapod, Dolos,Mole, Xbloc, Karung Pasir, Ban Bekas dan Floating Breakwater dikenal sebagai Alat Pemecah Ombak (APO) bukan alamiah, melainkan buatan. APO berfungsi untuk meredam derasnya gelombang (ombak) air laut yang berpotensi terjadinya abrasi sehingga menggerus garis pantai. Kekuatan kosentrasi ombak yang menghantam pantai dipecah oleh APO secara parsial sehingga terjadi penurunan kekuatan derasnya ombak.
Tak hanya itu, APO bermanfaat untuk konservasi mangrove kawasan pantai dan berperan sebagai pelindung alam pantai. Bahkan penataan APO yang baik akan membuka peluang untuk pengembangan daya tarik wisata. Pemandangan laguna pantai Glagah,Kulonproho, DIY yang kemarin (8/7/2016) saya kunjungi menjadi unik dan indah setelah ribuan Tetrapod dipasang di ujung pantai.
Sejauh mata memandang, di sebelah Timur pantai,payung-payung pantai terpasang berderet di bibir pantai. Sepanjang jalan setapak menuju ke ujung pantai di kanan kiri banyak warga menjajakan dagangannya. Selain kuliner khas pantai, seperti Kentucky Undur-undur, juga ada wader ikan laut, kepiting, udang, ikan bakar.
Jika anda haus, tersedia berbagai macam air kemasan pabrik. Namun, jika ingin yang lebih alami, anda bisa pesan kelapa muda atau es dawet. Semangka kuning banyak dijual. Rasa ingin membahasi kerongkongan yang kering bisa juga dengan makan rujak buah.
Suasana pasar pantai semakin kental, ketika mata saya memandang tumpukan bawang merah dan bawang putih dijajakan di warung. Bahkan hati saya melirih,”Gula merah berbentuk tempurung kelapa, berbalut plastik dijual juga di pantai ini”. Terbayang di benak saya bagaimana pemerintah mendorong tumbuhnya industri ekonomi kreatif rakyat yang “dikawinkan” dengan pariwisata guna menghadapi era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang sudah diberlakukan sejak 2015.
Mari berwisata keluarga ke Pantai Glagah, Kulonprogo, DIY. Selamat berlebaran. Salam Koteka.