Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Soputan Meletus, Langit Minahasa Merah Membara

18 September 2012   13:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:17 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_206449" align="aligncenter" width="499" caption="Langit Merah Karena Gunung Soputan Meletus (18/9) Foto: dokpri"][/caption] MINAHASA – Gunung Soputan (ketinggian 1.784 m) di Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara kembali meletus Selasa sore ini (18/9/2012) sekitar pukul 17.00 wita. Letusan Soputan kali ini disertai dengan suara gemuruh seperti “gludug” dan suara itu terdengar menggelegar hingga terdengar sampai di tempat saya di Tomohon. Awalnya, saya tidak tahu kalau gunung Soputan jenis "stratovolcano" ini meletus. Sore itu memang gerimis, dan awan tampak aneh karena langit di sekitar Gunung Lokon tampak terang sedangkan langit di sebelah Selatan arah Gunung Soputan berawan dan berkabut. Itu saya lihat dalam perjalan pulang dari tempat kerja di Lokon menuju ke rumah di Bukit Doa Mahawu. [caption id="attachment_206451" align="aligncenter" width="582" caption="Merah Membara Karena Lahar Panas Gunung Soputan (foto: dokpri)"]

13479733911579837767
13479733911579837767
[/caption] Anehnya lagi, setelah masuk rumah dan kemudian membuat kopi penghangat badan, terdengar suara gemuruh (gludug) yang tidak berhenti. Biasanya suara gludug itu Cuma sebentar saja. Kali ini kok begitu lama. Karena itu, lalu saya tanya kepada teman-teman saya untuk menanyakan itu suara apa. Teman-teman saya menduga sama bahwa itu suara gemuruh kilat. Penasaran karena suara gemuruh itu tidak berhenti-henti maka saya terus lari ke lokasi yang bisa melihat gunung Soputan. Ternyata memang benar. Soputan meletus dan debu vulkaniknya membumbung tinggi hingga lebih dari 5.000 meter. Namun karena sore hari, dan langit tertutup debu maka, pemandangan letusan Soputan tak ketara sekali. [caption id="attachment_206453" align="aligncenter" width="538" caption="Letusan Gunung Soputan Sore Hari Tadi (18/9) (Foto: dokpri)"]
13479735002094027486
13479735002094027486
[/caption] Suara gemuruh itu tak lain adalah gempa vulkanik dengan kekuatan 35-40 mm amplitudo. Seperti yang diberitakan oleh Tribun Manado, letusan sudah dimulai sejak siang pukul 13.00 Wita dan disertai gempa tremor berkali-kali. Puncaknya sore tadi hingga malam, Gunung Soputan menyemburkan lahar panas yang memerahkan langit Minahasa bagian Selatan. “Jelang senja dan gelap, sedikit demi sedikit lahar merahnya mulai ketara memerahkan langit Minahasa” seru teman saya. Kejadian ini terus berlangsung hingga tulisan ini saya buat (pukul 20.23 Wita)” Beberapa foto letusan Gunung Soputan yang sempat saya ambil dari tempat tinggal saya mulai sore hingga malam tiba. [caption id="attachment_206454" align="aligncenter" width="538" caption="Sore, Lahar Panas Belum Tampak Jelas (foto: dokpri)"]
13479735961452015695
13479735961452015695
[/caption] Saat saya menulis ini, teman-teman saya mengabarkan lewat bbm bahwa yang paling parah terkena dampak dari letusan itu adalah Ratahan karena lokasinya hanya berjarak 15 km dari Gunung Soputan. Katanya, Ratahan dan sekitarnya diguyur hujan abu vulkanik. Selain Ratahan, desa Silian Raya juga disiram hujan abu. Aktivitas Gunung Lokon dan Soputan meningkat dalam minggu ini, dapat saya rasakan karena biasanya udara di tempat saya sejuk cenderung dingin, tapi sudah satu minggu ini terasa hangat. Bukan saya saja yang merasakan kehangatan cuaca ini, tapi tamu dari kelompok Burung Indonesia yang sedang mengadakan pertemuan di penginapan Alamanda, masih satu lokasi dengan tempat saya tinggal, berkomentar hal yang sama tentang cuaca hangat di malam hari. Inikah tanda-tanda Gunung berapi Lokon dan Soputan akan meletus lebih dahsyat? Entahlah. Semoga saja, tidak terjadi bencana alam letusan Gunung yang lebih dahsyat setelah letusan Soputan sore malam hari ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun