Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Review 5 Pulau Eksotik (Bag. Kedua)

14 April 2012   16:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:36 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

klik bagian pertama

Pulau Karimun Jawa

Berbeda dengan ke dua pulau tadi, butuh 6 jam menggunakan kapal Ferry sampai ke Karimun Jawa. Ombak besar kadang menggoncangkan Kapal Ferry jurusan Karimun-Jepara ini. Mabuk laut sudah menjadi pemandangan biasa di kapal berkapasitas hingga lebih dari 200 orang ini dan bisa mengangkut kendaraan.

Setibanya di Karimun Jawa, lalu kami cari penginapan dan mendapatkan hotel yang murah tapi sedikit jauh dari dermaga pantai. Kami langsung istirahat dan tak lama kemudian malam telah tiba.

Pagi harinya, kami sewa kapal untuk keliling pulau-pulau. Pemandangan laut dengan kejernihan airnya yang berwarna biru menghibur hati saya. Penangkaran hiu kami kunjungi. Makan siang di warung kecil sederhana tapi sea foodnya terasa nendang di perut, alias enak banget.

Tak hanya di laut, di darat pun ternyata ada obyek wisatanya, seperti makam di tengah hutan, pantai karang, pusat pengrajinan kayu gaharu atau akar bahar yang konon bisa mengusir rematik. Tak kalah menariknya adalah lanskap sunrise dan sunsetnya yang luar biasa.

[caption id="attachment_174713" align="aligncenter" width="640" caption="Pulau Bunaken"][/caption]

Pulau Bunaken

Siapa yang tidak mengenal Bunaken? Taman laut Bunaken sudah menghipnotis siapa saja yang datang berwisata ke Manado. Serasa kurang jika belum ke Bunaken. Memang branding Bunaken sebagai tempat tujuan wisata, sungguh luar biasa.

Entah beberapa kali saya mengantar tamu ke Bunaken. Yang jelas saya hafal bagaimana caranya “menikmati” Bunaken dengan maksimal.

Pagi-pagi menuju ke Pantai Marina, di Manado. Kemudian sewa kapal tamaran, untuk menuju ke Bunaken. Kurang dari satu jam, kapal sudah sampai di taman laut dan dari lubang kaca perahu, wisatawan bisa menonton keindahan pulung dan aneka jenis dan warna ikan laut dan terumbu karang.

Setelah itu, perahu mengarah ke pulau Bunaken. Di pulau itu, anda bisa sewa alat snorkeling. Bahkan minta difoto ketika snorkeling pun juga bisa. Lalu, perahu membawa ke lokasi snorkeling, sambil memberi makan ikan. Diving? Boleh juga. asal sudah punya lisensi diving.

Selesai snorkeling, perahu menuju ke pulau Bnaken untuk mengembalikan peralatan snorkeling sekaligus menunggu CD foto snorkeling. Sementara menunggu, bisa makan di warung dengan menu ikan, tumis kangkung dan lebih sedap lagi minum air kelapa muda dengan gula aren.

Biasanya kalau berangkat pagi sekitar jam delapan, pulang ke Manado dari Bunaken sekitar jam dua siang, tergantung lamanya snorkeling dan makan di warung. Di pulau itu ada yang jual kaos-kaos bertuliskan Bunaken, dan barang-barang handycraft yang bisa dibawa pulang untuk oleh-oleh.

Anda mau menginap di Pulau Bunaken? Banyak tempat penginapan di pulau itu. Menginap di pulau itu berarti kesempatan snorkeling cukup banyak waktu.

[caption id="attachment_174714" align="aligncenter" width="616" caption="Pulau Lihaga"]

13344188341841139587
13344188341841139587
[/caption]

Pulau Lihaga

Tak jauh dari Bunaken ada satu pulau kecil bernama Pulau Lihaga. Bagi yang pernah ke pulau itu, akan berkisah bahwa Lihaga tak kalah indahnya dengan Bunaken. Di sekitar pulau Lihaga, wisatawan bisa snorkeling atau diving, hanya peralatanya harus bawa sendiri atau sewa di tempat lain. Jernihnya air di bibir pasir putih memang menggoda setiap orang yang berlibur ke Lihaga untuk berenang atau sekedae bermain-main air laut.

Fotografer pun saya rasa akan tergoda untuk hunting model atau landscape di lokasi ini. Suasana pulau yang masih “perawan” dan belum terjamah oleh industri wisata, membuat Lihaga menjadi pilihan favorit untuk outing kelompok-kelompok. Turis asing pun mulai berdatangan ke pulau itu.

Trip menuju ke Pulau Lihaga, sedikit jauh ketimbang ke Bunaken. Dari Tomohon sampai ke Serei, di samping pelabuhan Likupang, ditempuh dalam waktu 2 jam. Dari Serei pelabuhan nelayan, setelah sewa kapal, perjalanan ke pulau hanya 15 menit saja.

Dari Lihaga, kita bisa menikmati pemandangan pulau-pulau terdekat seperti Pulau Gangga. Sangir dan lainnya. Posisi pulau ini sesungguhnya berada di puncak pulau Sulawesi mengarah ke gugusan kepulaun yang bisa sampai ke Philipina.

Agar bisa menikmati liburan di Lihaga, yang perlu disiapkan selain sewa kapal adalah membawa bekal makanan dan minuman sendiri. Pesan atau membawa ikan untuk dibakar juga bisa. Acara liburan di pulau itu makin semarak dan ramai penuh kebersamaan jika jauh hari sudah menyiapkan fun games dan bekal makanan secukupnya untuk disantap bersama.

Penutup

Memang ke lima pulau itu sangat eksotik. Tapi akan semakin enjoy dan seru jika anda datang dan mengalami sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun