Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: "Dermaga"

23 Agustus 2011   13:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:32 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_127309" align="aligncenter" width="225" caption="Bunga Bambu Air"][/caption]

untuk pergi ke dermaga itu /aku harus turun dari lereng gunung/ menyibak hutan rindu bertahun-tahun/melepas hangatnya baju pemberianmu

dermaga itu ada di laut utara/sedangkan pondok rumahku ada di gunung/lelah perjalanan sudah biasa/seperti lelahnya napas udara ini

setibanya di dermaga itu/seperti katamu, duduklah diujungnya/kaki menggelantung bak perahu terapung-apung/sejenak aku menatap wajah lautmu yang muram

segumpal rindu pernah kau jatuhkan dari dermaga ini/itu lama ketika muka ranummu menggodaku/meski sudah lama namun asaku selalu lekat di ujung pancing/bulan dan malam menjadi sahabat selalu senyum

inilah dermaga perahuku!

(2011)

Puisi ini saya ambil dari blog saya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun