Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Makin Senja, Makin Indah Hutan Mangrove Ngurah Rai

16 Juli 2016   13:07 Diperbarui: 16 Juli 2016   16:33 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TOL Bali Mandara dari Hutan Mangrove FOTO: Dokpri

Selama kebiasaan ini dilakukan oleh orang Indonesia, objek wisata pantai atau perbukitan tidak akan sepi oleh wisatawan. Orang gunung lebih suka ke pantai. Orang pantai menyukai kesejukan udara di gunung atau perbukitan.

Nah, sebagai orang yang tinggal di kaki Gunung Lokon, saat teman saya menawari pergi ke Hutan Mangrove Ngurah Rai, langsung saya iyakan. Alasannya, cuma ingin wisata antimainstream saja. Bukan ke pantai berpasir atau gunung berdanau, atau melihat pura, tetapi ingin menikmati suasana hutan.

Sempat kami bingung mencari  jalan masuk ke Taman Hutan Rakyat Ngurah Rai yang luasnya 1.373,5 ha. Padahal posisi saya ada di Sunset Road. Menurut Google Map, jalan masuk ke Tahura Ngurah Rai ini bisa ditempuh dari jalan By Pas Ngurah Rai Km 21, belok kiri (jalan searah) dan mengikuti papan petunjuk bertuliskan Proyek Pusat Informasi Mangrove atau Ekowisata Mangrove Wanasar.

Informasi Hutan Mangrove FOTO: Dokpri
Informasi Hutan Mangrove FOTO: Dokpri
Hutan Mangrove ini adalah salah satu lokasi dari 3 lokasi Hutan Bakau yang ada di Bali. Selain itu, berlokasi di Nusa Lembongan (202 ha) dan di Taman Nasional Bali Barat (600 ha).

“Duta Mangrove Indonesia adalah Christiano Ronaldo, pemain terbaik dunia 2008”ujar teman saya di mobil saat memasuki jalan masuk hutan Mangrove. Kehancuran luar biasa, termasuk kawasan Mangrove, akibat tsunami Aceh 2004 yang lalu, menjadi alasan CR7 julukan Christiano Ronaldo untuk menerima tugas sebagai Duta Mangrove Indonesia (berita 26/6/2013). Saat itu CR7 menanam bersama dengan SBY di kawasan Mangrove Telaga Waja, Tanjung Benoa.

Manfaat hutan mangrove adalah konservasi. Pencegahan terjadinya abrasi, erosi, intrusi air laut, dan kebisingan angin. Secara bioekologi, hutan mangrove menjadi tempat ideal bagi berkembangnya hewan seperti udang, kepiting, burung dan binatang tepi pantai lainnya. Secara ekonomi, berfungsi sebagai eko wisata.

Papasan dengan pungunjung FOTO; Dokpri
Papasan dengan pungunjung FOTO; Dokpri
Rabu sore itu (13/7/2016) saya cukup penasaran dengan Tahura Ngurah Rai. Selain yang diceritakan tadi, katanya lokasi itu disukai oleh fotografer untuk prewedding dan foto produk. Saya membayangkan kalau lokasi itu disukai oleh fotografer, tentu taman hutan rakyat itu indah dan unik. Bikin penasaran saja, batin saya.

Tetibanya di lokasi, lalu saya menuju loket untuk membayar karcis masuk. Untuk tiga orang, saya merogoh kocek sebesar Rp. 30.000,- Sempat ditanya petugas, maksud kedatangan kami. Kalau melakukan foto prewedding atau foto produk, dikenai biaya Rp. 300.000,-. Rupanya kamera DSLR yang saya kalungkan memancing pertanyaan itu.

Jalan Stapak, Jalan Jembatan Kayu FOTO: Dokpri
Jalan Stapak, Jalan Jembatan Kayu FOTO: Dokpri
Melalui jalan jembatan kayu selebar satu meter, kami memasuki hutan mangrove. Udara sejuk terasa di kulit saat melewati pohon bakau di kanan-kiri. Keasrian semakin bertambah ketika suara burung terdengar mengoceh. Tanah becek oleh genangan air laut membuat suasana pinggir laut terasa. Sempat berpapasan beberapa kali dengan pengunjung lain yang pulang.

“Kalau air laut sedang pasang, sering ada perahu yang mendekati pengunjung menawarkan jasa keliling ke hutan Bakau. Per orang Rp. 10.000,-“ cerita penjual makanan di depan loket masuk.

Jalan setapak itu panjangnya sekitar 2 km. Pulang pergi ya lumayan jauhnya 4 km. Namun kaki ini tak terasa capek karena terdapat pos-pos atau gazebo-gasebo tempat berteduh. Mungkin ini untuk mengatisipasi untuk pengunjung yang capek atau pas hujan turun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun