Signal perubahan tampilan Kompasiana berbasis Mobile, sudah saya ketahui dari postingan Mas Iskandar Zulkarnaen, beberapa waktu yang lalu. Dikatakan bahwa Kompasianer yang online via mobile akan dengan mudah bisa posting tulisan terbaru melalui gadgetnya. Berita ini sungguh membuat saya senang karena sudah lama mengakses Kompasiana lewat tablet saya atau smartphone secara bergantian.
Bagi saya tablet sudah seperti perangko. Kemana saya pergi, nempel terus. Tak ada hari tanpa tablet atau smartphone. Saya tak akan lupa membawa gadget itu kalau sedang traveling, ke kantor, hunting foto, atau dalam perjalanan mudik. Pendek kata, perangkat telekomunikasi dan informasi itu selalu melekat pada setiap aktivitas saya.
Sebelum makan malam, saya sempat buka Kompasiana dan saya melihat tampilannya belum berubah. Template magazine webnya masih berwajah unik dan khas berbalut iklan capres dan berhiaskan advertorial warna-warni. Tapi setelah makan malam, tiba-tiba wajah cantik Kompasiana berubah seperti rumah susun dengan petak-petak sidebar kolom rubriknya di sebelah kiri dengan mode hide bar. Di sisi kanan, tersedia fitur sign in dan pencarian. Sedangkan postingan secara vertikal tersusun di kolom tengah.
Sepintas tampilannya masih lugu. Polesan warna-warninya (sementara) tak terlihat lagi. Lugu dan kaku itulah kesan saya pada pandangan pertama. Karena tak lagi friendly, maka nafsu saya untuk membaca psotingan teman-teman kompasianer, tiba-tiba menurun. Tak bernafus alias loyo. Begitulah yang saya rasakan.
Meski begitu, ada yang mengejutkan dalam Kompasianan Mobile.
Setelah saya sign in, saya lalu menuju ke fiitur tulisan baru atau new post. Saya mencoba untuk menulis langsung lewat ipad saya ini. Saya ingn tahu bagaimana hasilnya kalau saya posting langsung lewat tablet yang saya gunakan. Berikut kalau tulisan itu saya sertakan foto-foto yang saya ambil dari album di tablet saya.
Tentu saya berharap postingan saya lewat tablet untuk pertama kali ini dapat melegakan hati saya, apapun hasilnya setelah dipost. Apabila hati saya lega, maka Kompasiana mengukir sejarah baru di dunia jurnalis warga. Dengan Kompasiana versi mobile ini, kompasianer dimanja atau dipermudah untuk menjadi pewarta berita atau pewarta foto yang aktual dan up to date. Artinya esensi diri sebagai jurnalis warga makin dipermudah dengan tampilan baru ini.
Dengan tampilan baru ini, Kompasiana Mobile, kompasianer tak lagi menunda-nunda postingan liputannya dan sifat seketika dari sebuah berita, bisa dinikmati oleh pembaca pada saat itu juga.
Bagaimana dengat foto jurnalistik? Apakah bisa diuplod tanpa diedit atau diresize dulu? Saya tak tahu jawabannya, tapi tulisan ini membuktikan sejauh mana Kompasiana efisien dan efektif dalam nemampung tulisan warga dan foto warga yang up to date. (Saya gagal uplod foto dan mendapat notifikasi file terlalu besar).
Mengakhri komentar saya terhadap tampilan dan fitu-fitur pada Kompasiana Mobile, saya masih berharap semoga admin mempertimbangkan bagaimana Kompasiana mobile tetap cantik dipandang. Jangan hanya karena ingin mempermudah kompasianer posting di perangkat mobile lalu mengorbankan tampilan cantik Kompasiana.
Ditulis dan diposting pakai ipad 2.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI