[caption id="attachment_384556" align="aligncenter" width="540" caption="(Dokpri) Beberapa Menit Setelah Gunung Lokon Meletus"][/caption]
Saat masih di kantor, tiba-tiba terdengar suara menderu yang diikuti dengan getaran suara kaca-kaca. Spontan teman saya berteriak, "Lokon meletussss" semua orang di kantor berlari keluar untuk melihat apakah Kawah Tompaluan di Gunung Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara benar-benar meletus Rabu (20/5) sore ini.
Setibanya di halaman luar, memang saya melihat gumpalan awan vulkanik setinggi 500 meter lebih berwarna hitam keluar dari lubang kawah. "Wow sudah dua tahun Gunung Lokon tidak meletus" celoteh karyawan di dekat saya sambil memandang hitamnya abu vulkanik yang lama-kelamaan mengurai di udara dibawa angin ke arah utara.
"Kinilow (desa terdekat di kaki Gunung Lokon) mendapat jatah hujan abu itu" komentar teman saya. Lokon, Kakaskasen di mana saya berdiri menonton aman dari hujan abu. Ini tak bisa dilepaskan dari semilirnya angin ke arah Utara sehingga kami yang berada di arah Selatan terhidar dari bahaya.
[caption id="attachment_384558" align="aligncenter" width="540" caption="(dokpri) Asap Vulkaniknya Sudah Putih"]
Peringatan dini soal Gunung Lokon akan meletus sudah disampaikan olhe BMKG Tomohon, seminggu yang lalu ketika Gunung Karangetang di Siau meletus dan aktifitas Gunung Soputan di Minahasa Tenggara tengah menunjukkan kegarangannya. "Hampir setiap hari Gunung Soputan terlihat mengeluarkan asap putih dari puncak Gunung" ujar security yang seharti-hari posisinya posnya bisa melihat Gunung Soputan.
Gunung Lokon meletus sekitar jam 15.09 wita dan berakhir sekitar setengah jam kemudian. Tanda-tanda meletus tidak langsung kelihatan. Hanya asap putih keluar dari lubang kawah. Sementara siswa asrama Lokon (kecuali kelas XII yang sudah penamatan) tampak bersemangat menonton letusan tadi. Lokon meletus memang sudah menjadi pamandangan biasa.
Semoga ini letusan hari ini bukan awal dari letusan besar yang konon aktifitas vulkanik Kawah Tompaluan Gunung Lokon terpantau makin tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H