Ada beberapa cara membaca postingan Kompasianer di Kompasiana. Yang biasa saya lakukan adalah membaca tulisan yang di-share oleh teman di Facebook. Di Facebook pun, saya harus memilih mana yang lebih dulu saya klik untuk di baca.
Di lapak Facebook, saya mengikuti beberapa halaman dan group yang terkait dengan Kompasiana. Saya “berteman” dengan halaman Kompasiana versi Facebook. Juga tak ketinggalan halaman Fiksiana. Yang terbaru saya ikut group Kampret (Kompasianer Hobi Jepret).
Setiap kali ada kompasianer yang share lewat Facebook melalui halaman dan group yang saya ikuti, maka saya bisa mengetahuinya karena ada notifikasi yang muncul. Notifikasi inilah yang kemudian membuat hati saya tertarik untuk “nge-klik” link postingan tulisan kompasianer. Tak semua saya klik dalam waktu bersamaan. Namun, setiap saya klik link tersebut, web Kompasiana terbuka langsung pada tulisan dan akhirnya saya baca.
Kadang saya langsung komentari tulisan yang barusan saya baca. Hanya ini butuh proses karena saya harus masuk atau log-in terlebih dahulu ke Kompasiana. Malah kadang tidak saya komentari karena saya ingin membaca lebih dari satu tulisan dengan agak cepat.
Bukan hanya kompasianer yang bertemanan di facebook yang suka share tulisannya. Tetapi, admin Kompasiana juga saya lihat sering share tulisan teman-teman Kompasiner yang dianggap baik untuk disharingkan. Share admin ini, sangat rutin terlihat di tweet yang saya ikuti. Apalagi jejaring sosial Facebook dan Twitter sekarang saling terkoneksi satu sama lain.
Saya bersyukur banget atas kemudahan membaca tulisan terbaru kompasianer dengan cara di share di jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Dengan kata lain saya tidak ketinggalan berita-berita baru yang diposting oleh kompasianer. Melalui hape smartphone/tablet saya bisa memonitor postingan baru tanpa harus pakai komputer yang terkoneksi dengan jaringan internet.
Masih ada cara lain untuk membaca tulisan terbaru Kompasianer. Aplikasi Kompasiana di Blackberry sering saya buka untuk membaca postingan hari itu juga. Di Android juga ada hanya aplikasinya masih jadul dan kurang enak dibaca. Lewat tablet, Kompasiana bisa mudah dibaca.
Lalu mengapa saya menulis judul tulisan ini dengan, “Gerakan Moral Membaca Tulisan Terbaru”? Sebelum saya jawab, pengalaman membaca tulisan terbaru yang saya sharingkan tadi, hanyalah pengantar teknis bagaimana caranya saya bisa mengikuti postingan terbaru di Kompasiana.
Terus terang, ketika saya membuka halaman Kompasiana, saya seperti masuk dalam Mall. Di situ sudah terpampang banyak pilihan. Bingung? Ya kadang-kadang sih.
Lihat saja. Di Headline, ada tiga rulisan yang terbagi dalam satu space besar dan dua space kecil. Entah kenapa saya lebih sering tergoda membaca HL yang ada di space besar. Highlight ada 7 tulisan yang dipilih dari 18 tulisan terbaru saat itu. Jika ada tulisan yang memiliki pembaca lebih dari 400, otomatis masuk dalam kotak Terekomendasi. Benar nggak ya? Kemudian, postingan yang masuk dalam Kotak Tulisan Terbaru dan tak tersaring di Headline, Highlight, Terekomendasi, otomatis masuk di Rubrik Kategori yang memuat hanya 3 judul tulisan.
Kompasiana menyediakan 13 Rubrik plus Lipsus, Fiksiana dan Freez. Setiap rubrik tadi ada sub-sub kategori tulisan. Sejauh saya amati, Rubrik English yang paling tidak diminati oleh Kompasianer. Ini terbukti, tulisan terakhir diposting tanggal 4 April yang lalu. Artinya sudah lebih dari dua minggu tulisan itu “tak bergeming” di rubriknya. Rubrik kedua yang lama berubah adalah Teknologi dan Olah Raga. Keduanya bertanggal 12 April. Sedangkan rubrik lainnya, pergantian tulisan bisa per setengah hari atau per jam.
Apakah lama dan cepatnya pergantian tulisan di setiap rubrik itu mengisyaratkan bahwa kompasianer lebih suka menulis masalah-masalah aktual dan pengalamannya seperti traveling atau kuliner? Bisa jadi ya. Karena repotase selalu menginduk pada pengalaman seseorang yang layak dibagikan di samping tulisan yang bersifat tanggapan atau “telling story”.
Dengan kondisi seperti itu, saya mengajak kepada anda untuk membaca postingan tulisan Kompasianer di TULISAN TERBARU terlebih dulu. Jangan membaca yang sudah di HL, Highlight, Terekomendasi atau yang sudah di masukkan di kotak Teraktual, Inspiratif, Bermanfaat dan Menarik.
Gerakan membaca TULISAN TERBARU adalah gerakan moral. Tidak dipaksa dan terpaksa. Saya hanya ingin mengajak menghargai semua tulisan terbaru teman-teman Kompasianer sebelum disortir, diseleksi, dipilih, ditanggapi dan digiring ke kotak-kotak khusus. Jika ajakan moral ini ditanggapi, lihatlah betapa senangnya Kompasianer yang tulisannya terlewatkan dari saringan tadi.
Salam Kompasiana. Sharing dan Connecting.
17 April 2012, malam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H