Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

DBL 2014 Manado:Kaderisasi Pemain Basket Indonesia?

24 Februari 2014   05:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:32 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_313661" align="alignnone" width="600" caption="Perseteruan Losnito vs Benzar dimulai (Foto: trilokon)"][/caption]

Semangat Bigger than Ever (Lebih besar dari sebelumnya) sudah mulai terlihat sejak kedatangan para supporter di GOR Koni Sario Manado, sore ini (22/2). Di depan pintu Utara, supporter kaos merah berjubel di tangga masuk. Di pintu Selatan, supporter kaos biru berdesakan menanti pintu dibuka. Akhirnya, gate dibuka pada pukul 15.00 wita dan setiap supporter menunjukkan karcis masuk seharga Rp 20.000,- (babak penyisihan HTM Rp. 12.500,-)

[caption id="attachment_313662" align="alignnone" width="600" caption="Supporter Benzar (Foto: trilokon)"][/caption] [caption id="attachment_313663" align="alignnone" width="600" caption="Supporter Losnito (Foto: trilokon)"][/caption]

Di dalam GOR, tribune Selatan dipenuhi supporter biru dari SMA Benzar Manado dan supporter merah SMA Lokon (Losnito) berada di tribun Utara. Partai Final basket DBL Sulut 2014 pada game pertama, Losnito melawan Benzar (putra). Game kedua antara Benzar lawan MIS (putri).

Lebih 3000 pasang mata menonton partai FINAL DBL 2014Series Sulawesi Utara di Manado.

Inilah saatnya untuk membuktikan tim mana yang akan bawa pulang gelar CHAMPION DBL Sulut 2014. Dengan membayar 75 ribu, (babak penyisihan HTM VIP Rp. 50.000,-) saya duduk di VIP yang berada di bawah samping ring basket. Karena itu, kemeriahan dan sengitnya perang antar supporter selama pertandingan final basket antarpelajar itu sangat luar biasa.

Developmental Basketball League (DBL) antar pelajar SMA/SMAK ini serentak dilaksanakan di 25 kota besar di Indonesia dan salah satunya di Manado. Tahun 2014 ini adalah gelaran ke 7 di Manado dan diikuti oleh SMA/SMK se Sulut.

Diakui oleh sekolah bahwa iven DBL yang diselenggarakan setiap tahun itu, bermanfaat karena ada unsur pendidikan karakter siswa untuk belajar sportif dan menjadi pemenang. Sebuah proses edukasi yang tidak mudah dan penuh tantangan karena harus bisa membagi waktu antara belajar dan olahraga.

[caption id="attachment_313664" align="alignnone" width="600" caption="Ketrampilan Penuh (foto: trilokon)"][/caption]

Tak hanya itu, 12 pemain inti yang terpilih mendapat pelatihan tentang pentingnya permainan basket yang mengutamakan kecepatan, disiplin, kerja keras, ketrampilan penuh dan kebanggaan. “Di saat bertanding yang penting adalah poin dam fokus” kata Coach Roland Lengkong yang terpilih menjadi pelatih The First Team DBL Sulut menuju DBL Camp di Surabaya.

Upaya melibatkan sebanyak-banyak siswa sudah dipikirkan oleh DBL Indonesia.Sebut saja, three on three (3X3) setiap tim terdiri 4 pemain dan setiap sekolah bisa mengikutkan maksimal tiga tim, Dance Competition sebagai pendamping tim basket putra atau putri, Journalist Competition (termasuk didalamnya fotografi) yang meliput sejak awal hingga final. (Kapan ya Kompasiana ngadain Kompetisi Jurnalis antar pelajar ya he he he).

Aneka kompetisi di ajang DBL itu (selain pertandingan basket antar pelajar sebagai inti), disambut dengan antusias oleh setiap sekolah. Mau tidak mau setiap sekolah harus menyiapkan siswa untuk ikut berkompetisi dalam bidang jurnalistik, fotografi, seni tari (dance), dan basket.

[caption id="attachment_313665" align="alignnone" width="600" caption="Dance SMAN 9 Juara Pertama (foto: trilokon)"][/caption]

Mau tidak mau OSIS bekerja keras untuk mengorganisir supporter. Sebagai contoh, suppoter tim Losnito berasrama, berjumlah 600 siswa SMA/SMP. Itu artinya OSIS mencari sekurang-kurangnya 20 bus umum jurusan Tomohon-Manado untuk membawa supporter ke Manado. Plus kendaraan pribadi untuk para pemain, tim jurnalistik, tim dance dan pelatih pendamping.

Pengerahan supporter Losnito Tomohon berlangsung 5 kali setiap hari dalam sepekan dan mengikuti jadwal bertanding tim basket. Ini sangat beda dengan tim-tim Manado yang lokasinya dekat dengan GOR Koni. Tak perlu membutuhkan bus dan waktu yang lama.

[caption id="attachment_313666" align="alignnone" width="600" caption="Champion DBL 2014 Boys (foto: trilokon)"][/caption]

Jerih payah semua itu (termasuk dana) terbayar sudah. Tim Losnito akhirnya menjadi jawara dan merebut CHAMPION DBL Sulut 2014 malam itu. Di final, Losnito mengalahkan Benzar dengan skor 84-31. Untuk putri, Champion direbut oleh tim basket putri SMA Benzar setelah mengalahkan SMA MIS dengan skor 48-22. Gelar Champion DBL untukke-7 kali bagi tim basket putri SMA Benzar.

Tim Losnito selain Champion Putra DBL Sulut, juga merebut juara pertama 3X3, dan juara ke tiga Dance Competition. Tiga pemain putra yaitu Christian Arron Toar,Clivisyand Nikolas Wowor, Gabirel Senduk terpilih menjadi First Team DBL Sulut yang akan terbang ke Surabaya untuk masuk dalam DBL Camp. Selanjutnya seleksi siapa yang pantas masuk ke Indonesia All Stars yang akan berlatih tanding di lapangan NBA Amerika.

Pemain lainnya yang masuk First Team Camp Surabaya diisi oleh pemain-pemain dari SMA Benzar, SMA MIS, SMAN 1 Manado. Oh ya MVP (Most Valueable Player) DBL Sulut 2014 direbut oleh Nikita Wongkar dari SMA Benzar dan Gabriel Senduk dari SMA Lokon (Losnito).

[caption id="attachment_313667" align="alignnone" width="600" caption="Tim SMAN 1 Amurang (Foto: trilokon)"][/caption]

Untuk juara Jurnalis dan fotografi belum diumumkan karena masih dalam proses penjurian. Namun, repotase peserta Jurnalis yang bagus menghiasi HL di koran lokal Manado Post.

[caption id="attachment_313668" align="alignnone" width="600" caption="Kaderisasi Pemain Basket Indonesia (Foto: trilokon)"][/caption]

DBL 2014 North Sulawesi sudah berakhir hari Sabtu kemarin (22/2). Namun apakah DBL mampu menjadi roket pendorong Baskeball Indonesia? Kita lihat nanti apakah para alumni DBL ini mampu menjadi pemain-pemain nasional yang mengharumkan olahraga basket di NBL (liga basket nasional).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun