Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Baju Kotak-kotak Jokowi Kuasai Minahasa Sulut

14 Desember 2012   06:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:41 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13554647681692572055

Dampak Sosial (Social Impact) “demokrasi” Jokowi yang ngetrend dengan “baju kotak-kotak” warna hitam merah putih, sangat terasa hingga Sulawesi Utara, persisnya dalam hajatan PilBup (Pemilihan Bupati) Minahasa Induk yang terlaksana pada tanggal cantik 12.12.12 yang lalu.

Pasangan berbaju kotak-kotak yang dinahkodai oleh JWS-Ivansa dengan nomer urut 4 meaih suara tertinggi 36,98 % (78.542 suara) meninggalkan ke empat pesaingnya. Uniknya, perolehan suara itu bersaing ketat dengan pasangan nomer 3, CNR-DJT yang mengantongi suara 35,46%. Kubu CNR-DJT sampai saat ini belum mengakui keunggulan JWS-Ivansa, karena belum ada keputusan resmi dari KPUD Minahasa. Total suara sah 212.395 suara yang tersebar di 23 Kecamatan dari Pineleng hingga Kawangkoan.

[caption id="attachment_221708" align="alignnone" width="500" caption="JWS-Ivansa Unggul Perolehan Suara (foto www.google.co.id)"][/caption]

Meski baru tanggal 18 Desember nanti KPUD Minahasa mengesahkan perolehan suara itu, namun euforia kemenangan itu sudah diklaim oleh masyarakat pendukung “baju kotak-kotak” dengan menyebut “Tuama Baru Pimpin Minahasa” (Tuama=laki-laki pemimpin Tanah Toar Lumimuut).Dengan menyebut “tuama” itu, otomatis kans Jantje Wowiling Sajouw-Ivan Sarundajang (JWS-Ivansa) sangat kuat mengganti bupati Vreeke Runtu yang sudah tidak bisa dipilih lagi sebagai Bupati Minahasa karena sudah dua kali menjabat.

Hajatan pesta Demokrasi Minahasa tak luput dari isu “serangan fajar” dan “donat” (doi=uang Natal) dari berbagai pihak dan ditengarai “Money laundry”. Kapolda Sulut Brigjend Pol Dicky Atotoy, secara khusus mengawal proses dengan ketat agar berjalan dengan aman dan terkendali serta bebas dari hambatan kamtibmas. Nyatanya pada tanggal 12.12.12 yang lalu pemilihan berjalan lancar hingga para tokoh agama dan masyarakat menghimbau untuk mesyukuri lancarnya pesta demokrasi itu.

“Bagi-bagi duit dan sembako oleh tim pemenangan, masih terjadi di tengah masyarakat jelang hari H pencoblosan. Namun tak sedikit masyarakat yang memilih berdasarkan kualitas, kemampuan dan penglaman berpolitik para pasangan calon bupati. Ya itu, kalau dapa doi boleh noh diterima” cerita Martin yang mencoblos di daerah Tondano Timur.

Semangat “torang samua ba saudara” menjadi senjata ampuh yang dihembus di tengah suhu panas Pilbup Minahasa. Demokrasi tak akan meninggalkan kerukunan dan persaudaraan masyarakat Toar Lumimuut Minahasa meski dihadapkan dengan pilihan yang berbeda.

Apakah “virus” Jokowi-Ahok akan menyebar ke seluruh penjuru Indonesia? Kita nantikan pilgub dan pibup di daerah lain seperti Jabar, Jateng, dll.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun