"Siap meluncur. Saya tunggu. Siap. Saya dari Kolongan. Kolongan Maumbi ya Om Nurul? Iya, betul. Sekitar 1 jam ke Lokon. Iya sudah seperempat jalan ini. Ok. Saya sudah sampai"
Hari itu, langit di atas Sekolah Lokon Tomohon, tampak cerah meski sedikit berawan di ujung Timur. Jarum jam menunjuk pada angka 14.12 wita atau waktu Indonesia bagian Tengah. Hiruk pikuk para siswa SMA tak terdengar seperti biasanya. Maklum saat itu, mereka sedang ujian tengah semester.
Rekaman percakapan singkat tapi ramah pada Selasa, 24 September 2024 melalui aplikasi Whatsapp itu, menjadi ujung perjumpaan saya dengan Om Nurulloh.
Rasanya seperti tidak percaya ketika telpon genggam saya berbunyi. Dan kemudian, sebuah nama Nurulloh muncul di layar kaca telpon genggam saya.
Hati saya kaget mendapat kunjungan COO Kompasiana. Betapa tidak. Saya sangat jarang berkomunikasi dengan Om Nurulloh. Seingat saya pernah satu kali berkomunikasi dengan beliau. Tapi, saya lupa dalam rangka apa waktu itu.
Namun, nomer kontak Om Nurul masih tersimpan di telpon genggam saya. Sehingga, saya cepat mengenali ketika ditelpon.
Dengan diselimuti perasaan tak terduga, saya menyambut COO Kompasiana di lobby sekolah setelah turun dari Innova Reborn hitam bernomor polisi DB. Om Nurul tidak sendiri. Sambil bersalaman saya diperkenalkan dengan mas Gyon Lawu yang sedang menenteng kamera video di tangannya.
"Kita ke plasa sekolah dulu ya. Biar sedikit tahu keseharian saya di sekolah Lokon itu. Gedung-gedung ini digunakan untuk kelas-kelas. Ada laboratorium Fisika, Kimia, Biologi dan Komputer. Kalau itu, gedung perpustakaan. Oh ya kubah di Selatan sana itu tempat saya hunting astronomi. Foto-foto aktivitas pengamatan fenomena langit seperti supermoon, gerhana dan setelah itu liputannya saya posting di Kompasiana diambil dari kubah astronomi dengan menggunakan teleskop" cerita saya kepada Om Nurul.
Setelah sejenak melihat Kampus Lokon, kami ngobrol banyak hal tentang Kompasiana. Terselip dalam obrolan itu, ajakan Om Nurul kepada saya untuk menemani bertemu dengan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw atau lebih dikenal dengan sebutan OD-SK, di rumah kediamannya Gubernur di Mangatasik, Minahasa Selatan.