Setidak-tidaknya, saya merasa lebih senang, lebih segar, lebih santai, lebih bisa menikmati alam, lebih bisa bergerak bebas dan nyaman, dan tentu berharap berujung bahagia. Itulah tujuan saya traveling.
Rasa ingin tahu dan penasaran terhadap destinasi wisata baru, membuncah di hati. Dalam suasana hati seperti itu, saya bersemangat untuk melanjutkan traveling di tempat lain. Apalagi yang dituju adalah lokasi yang belum pernah saya sambangi. Apalagi destinasi wisata itu pernah viral di media sosial.
Nah siang itu (22/6/2021), saya mengucapkan selamat tinggal kepada Gunung Kidul. Roda mobil mulai mengaspal kembali. Menuju Klaten, Jawa Tengah lewat Ngawen. Di depan mobil, sebuah truk, bermuatan jerami gabah terbungkus terpal biru hingga di atas batas bak truk, berjalan pelan tampak terhuyung-huyung. Dengan sabar, kecepatan mobil saya perlambat.
Seperti biasanya, perjalanan menuju ke Klaten, saya tandai di aplikasi Google Maps. Sesuai aplikasi, jarak tempuh Wonosari ke Klaten hanya 48 km. Dengan mobil, ditempuh sekitar 1 jam 3 menit.
Tapi, menurut pengalaman saya, prediksi mbah Google ini, tidak selalu akurat. Kecepatan berkendaraan, kondisi lalu lintas di jalan, bisa menambah waktu tempuh. Tapi tidak masalah, yang penting mbah Google tetap setia. Setia menemani perjalanan saya.
Tetiba di Klaten, saya menandai lokasi yang bernama Kema Merbabu di Google Maps. Sebuah destinasi wisata yang berada di lereng Gunung Merbabu. Baru pertama kali ini saya akan menuju ke tempat itu.
Lalu, teman saya memberitahukan alamat persisnya Kema Merbabu. Ia mengatakan berada di dusun Ngangrong, Ampel, Boyolali. Tapi dalam pikiran saya, lokasi itu belum terbayangkan sama sekali.
"Kita menepi dulu, saya akan cek di akun Instagramnya @kema.merbabu" Lalu mobil berhenti di pinggir jalan, saat itu posisi saya ada di jalan raya Boyolali ke Salatiga.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!