Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Penghuni Asrama Pilih Bakmi Mewah

29 Desember 2016   14:24 Diperbarui: 29 Desember 2016   14:51 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Kolaborasi Bakmi Mewah

Asrama identik dengan keteraturan. Mulai dari bangun pagi (04.45) sampai tidur malam (22.00) dan semua kegiatan di antaranya, terjadwal ketat dan diawasi oleh Pamong jaga. Itulah sebabnya penghuni asrama yang terdiri dari siswa-siswi SMP/SMA dan karyawan yang berjumlah sekitar 600 orang hidup dalam rutinitas yang tertib dan teratur.

Soal makan pun juga sudah ada jadwalnya. Sebelum berangkat sekolah, ruang makan (refter) sudah dibuka mulai jam enam kurang seperempat. Makan pagi hanya diberi waktu 1 jam. Selanjutnya siap untuk apel pagi di plasa sekolah.

Makan siang dimulai jam 12.30 hingga 13.15. Setelah itu, masih ada pelajaran di kelas. Sementara waktu makan malam tepat pukul 19.00 hingga 20.00.

Itulah jadwal makan di asrama. Sepintas kesan yang muncul adalah tidak usah repot memikirkan soal makan karena sudah tersedia dan sudah ada petugas yang mempersiapkan. Tak hanya itu, asrama juga menyediakan snak setiap pukul 10.00 dan 16.00.

Siswa dan karyawan kantor yang tidak hadir tepat waktu pada jam pelayanan makanan dan minuman itu, pasti kelaparan. Memang bisa saja pergi ke kantin sekolah yang buka pagi hingga sore hari. Tapi siap-siap saja merogoh kocek dalam-dalam karena rata-rata per porsi makanan Rp 15.000,- dan minuman aqua dijual Rp 5.000,-. Ini belum kalau tergoda ingin minum soft drink atau es jus yang dipatok rata-rata Rp 10.000,- Untuk mie instan plus telur dipatok Rp 12.000,- per porsi.

Sekali makan di Kantin per orang kira-kira menyiapkan dana ya sekitar Rp. 20.000.-. Biasanya orang tidak makan sendirian. Mengajak teman ke kantin selain membangun persahabatan juga menambah budget sosial.

Yang namanya lapar kadang tidak tepat waktu. Maksud saya, belum jamnya makan tapi perut sudah keroncongan minta diisi. Makin sengsara kalau kantin sudah tutup dan ruang makan belum tersedia makanan.

Teman saya pernah memberikan nasehat kepada saya, "Kalau perut sudah terasa lapar, jangan ditahan-tahan atau kamu biarkan kelaparan. Awas kamu bisa kena maag. Dan itu sakit yang bisa menjadi penyakit". Di asrama, lapar harus diatasi. Kalau tidak, bisa mengganggu belajar atau bagi para guru bisa mengganggu dalam mempersiapkan pembelajaran esok harinya.

Lapar bisa muncul kapan saja, di mana saja dan dalam segala kondisi. Tapi, saya selalu memperhatikan pada saat hujan dan cuaca dingin keinginan untuk makan selalu ada. Bahkan sehabis renang atau olah raga berat, perut juga minta diisi.

Kombinasi Bakmi Mewah yang sederhana
Kombinasi Bakmi Mewah yang sederhana
Asrama yang saya ceritakan itu berada di kali Gunung Lokon yang berada di ketinggian rata-rata 900 meter dpl. Suhu pagi dan malam sekitar 23 derajat celsius. Cukup sejuk dan kadang dingin banget, tergantung musimnya. Curah hujan cukup sering dan terasa lembab.

Jika saya lapar, yang paling mudah dibuat adalah memasak mie instan untuk mengganjal perut dan menghangatkan tubuh karena ketambahan kalori. Ini mengingatkan saya sewaktu kos di Bandung dan saat masih berstatus mahasiswa di Yogyakarta. Memang saya akui memasak mie instan itu sudah menjadi kebiasaan (habits) saya. Tak hanya itu, bagaimana caranya agar makan mie instan tidak membosankan sudah saya pelajari di tempat kos bersama teman kos lainnya.

Dari bungkus mewah menjadi sajian mewah
Dari bungkus mewah menjadi sajian mewah
Ini yang sering saya lakukan saat masak mie instan. Diracik dengan memberikan toping telur mata sapi, irisan tomat, dan potongan daun bawang, wortel, potongan sayuran seperti sawi, kol, atau caisim. Kadang saya tambah dengan bakso, atau tulang rusuk, atau ikan cakalang, atau daging ayam.

Kini Bakmi Mewah memangkas keribetan yang biasa saya lakukan saat memasak mie instan. Bakmi Mewah sudah menghadirkan kemewahan bagi saya dan teman-teman di asrama. Paling saya hanya nambah telur ceplok saja. Tapi kalau ada sayur (caisim) atau wortel yang ditambahkan pada olahan Bakmi Mewah, ha ha ha itu bikin sedap dan makin mewah untuk disantap.

Hasil Kolaborasi Bakmi Mewah
Hasil Kolaborasi Bakmi Mewah
Sekarang saya bukan anak kos yang dulu suka dengan makan mie instan. Saya sekarang anak asrama di kaki gunung dengan udara sejuk dingin dan lebih suka memasak Bakmi Mewah yang sudah komplit dengan toping daging dan daun bawang kering yang dimasak bebarengan dengan mienya. Bakmi Mewah kini jadi makanan favorit bagi penghuni asrama selain untuk mengganjal perut lapar juga menjadi menu alternatif dari daftar menu yang disajikan teratur. 

Ini pengalaman saya makan mewah di asrama dengan Bakmi Mewah yang saya beli per bungkus Rp 7.500,- ( Sekarang lagi ada promo di Alfamart dan Indomaret Rp 11.500.- dapat dua bungkus lihat di sini http://www.hemat.id/katalog/bakmi-mewah.mie/).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun