[caption caption="Senja di Pantai Losari (Dokpri)"][/caption]Bila minat yang sama dipadukan, maka akan terjadi persahabatan. Begitulah awal perjumpaan saya dengan seorang traveler dari Jakarta yang menyukai dunia fotografi. Namanya Liza Monalisa, seorang perempuan paruh baya yang terkesan ramah.
Di pantai Losari, kami bertemu dan bercerita sambil menunggu terbenamnya matahari. Ternyata Liza tak hanya menyukai fotografi, tetapi pencinta kuliner. Lewat hapenya, Liza memperlihatkan foto ikan goreng tapi bentuk ikannya aneh dan sedikit seram.
[caption caption="Penampakan ikan kudu-kudu goreng (Dokpri)"]
Ikan kudu-kudu ini memang menjadi incaran para wisatawan. Seolah-olah belum lengkap rasanya kalau belum “ngulik” ikan kudu-kudu. Begitu diperlihatkan foto tadi, rasa penasaran saya mulai membuncah dengan satu tekad, saya harus berburu kuliner aneh ini. Yah, mumpung saya sedang berada di Makassar.
[caption caption="Ramainya tempat pelelangan ikan Paotere (Dokpri)"]
[caption caption="Akses ke tempat pelelangan ikan (Dokpri)"]
Tetibanya di lokasi penjualan ikan, saya sedikit kaget saat melihat begitu banyak jenis ikan segar yang dijual di tempat pelelangan ikan. Ikan kerapu, ikan baronang, ikan cepak, ikan pari, ikan tuna, ikan kakap merah, ikan napoleon (lucangka), ikan hiu dan ikan lainnya yang tidak saya ketahui. Di samping itu, saya melihat cumi ukuran besar, kepiting, udang, kerang, juga dijual di situ.
[caption caption="berbagai jenis ikan (dokpri)"]
Ikan yang saya cari belum saya temukan. Saya tanya kepada penjual ikan, katanya ikan kudu-kudu sangat langka kalaupun ada sudah dibeli oleh pelanggan. Rasa kecewa itu kemudian saya ceritakan kepada Liza di dalam mobil setelah kami meninggalkan tempat pelelangan ikan.
[caption caption="Pagi yang ramai (Dokpri)"]
[caption caption="Warung ikan bakar (Dokpri)"]