Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Snorkeling di Pulau Siladen itu Asyik

19 Oktober 2015   17:02 Diperbarui: 19 Oktober 2015   18:14 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pantai Pasir Putih Pulau Siladen (dokpri)"][/caption]

Waraney, satu-satunya peserta wisata ke Pasir Timbul pulau Nain yang membawa perlengkapan snorkeling sendiri dari rumah.

“Saya suka snorkeling sejak kecil. Karena itu orang tua membelikan perlengkapan snorkeling ini” jawab Waraney dengan santai. Memang beda antara hobi dan penggembira. Penghobi snorkeling pasti sudah siap bawa altanya. Sedangkan, penggembira harus menebus biaya sebesar Rp. 150.000,- untuk sewa alat snorkeling lengkap (Mask, Fin, Snorkel).

Siang itu, kapal longboat yang membawa kami berwisata, berputar haluan meninggalkan lokasi Pasir Timbul di Pulau Nain. Saat berada di bungin Pasir Timbul, Waraney sempat bertanya kapan snorkelingnya. Saya jawab, lokasi snorkeling di Pulau Siladen (31,25 ha). Sebelah Timur Laut Pulau Bunaken yang dapat ditempuh 45 menit dan memiliki ikan dan terumbu karang yang warna-warni serta goa yang indah.

[caption caption="Asyik di atas perahu. Awas oleng (dokpri)"]

[/caption]

Mesin tempel berkekuatan 200 PK kembali menderu menyatu dengan gemercik suara air laut pada jejak perahu. Semilir angin dari arah depan menerpa wajah dan membuat rambut berkibar. Suara celoteh para penumpang riuh melawan deru mesin.

[caption caption="Meninggalkan Pasir Timbul Pulau Nain (dokpri)"]

[/caption]

Pasir Timbul membawa kenangan indah. Antara lain, ada yang bercerita, lama-lama bingun pasir putih tenggelam seiring dengan air laut pasang. “Saya tadi kena marah oleh tukang perahu karena duduknya tidak tenang hingga perahu oleng hampir tenggelam” ujar Meysi dan disambut oleh gelak tawa temannya.

Tak kurang dari 30 menit kami sudah tiba di pantai pulau Siladen. Satu persatu turun dari kapal. Sinar mentari menerpa permukaan laut dan membuat sedikit silau bila memandangnya. Telapak kaki terasa hangat saat menginjak butiran pasir putih pantai. Itu menandakan teriknya matahari memang luar biasa.

[caption caption="Mai Jo Snorkeling di Siladen (dokpri)"]

[/caption]

Teman-teman saya berjalan ke perlengkapan snorkeling untuk fitting. Tak lama kemudian mereka mencebur ke laut persis berada di ujung dermaga. David, pemandu wisata, tampak sibuk membantu seorang peserta yang belum biasa snorkeling. Yang lain, melakukan foto underwater, selain menikmati keindahan biota laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun