[caption caption="Dokpri"]
[/caption]
“Jika bisa milih mimpi, malam ini kamu ingin mimpi apa?” ujar seorang penyiar radio. “Aku ingin mimpi di tengah malam berada di Yogya” sahut teman saya.
Pertama kali saya melihat lampion “garden” warna-warni di BNS (Batu Night Spectacular) di kota wisata Batu, Jawa Timur. Lampion-lampion itu dibentuk sedemikian rupa sehingga indah dipandang mata. Misalnya, tulisan LOVE, Kereta Kencana, bentuk aneka macam unggas seperti bebek, ikan dll. BNS adalah tempat rekreasi wisata malam yang ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah.
Sekarang, untuk menikmati keindahan lampion warna-warni seperti itu, saya tidak perlu jauh-jauh datang ke Batu. Di Monjali (Monumen Jogya Kembali), saya bisa menikmati tempat rekreasi wisata malam seperti itu. Orang menyebutnya Taman Lampion Monjali. Dari apa yang disuguhkan di taman itu kepada wisatawan tidak berbeda jauh dengan yang di Batu. Perpaduan lampion, kuliner dan permainan menjadi ciri khas taman itu.
[caption caption="Dokpri: Taman Lampion Monjali Yogya"]
Di Simpang Lima Semarang (kota kelahiran saya) tersedia permainan berbasis sepeda yang dihiasi oleh lampu kelap-kelip aneka warna sehingga di malam hari terlihat berbentuk mobil. Ada yang menyebut permainan itu odong-odong berhias atau becak hias.
Sekarang, saya tidak harus pulang ke Semarang untuk menikmati wahana permainan sepeda hias itu. Alun-alun Kidul (Alkid) Yogya menawarkan keseruan wisata malam itu yang lagi-lagi dipadukan dengan permainan (mistis) Masangin, berjalan dengan mata tertutup kain menuju antara ke dua beringin. Tak hanya itu kuliner lesehan dan angkringan ikut menggoda wisatawan untuk mampir, terutama “wedhang ronde”nya yang enak.
Hanya saat liburan sekolah, saya dan teman saya bisa menikmati wisata malam itu dengan santai dan memang bertujuan untuk “refreshing” dari rutinitas kantor. Bersyukur Juli yang lalu saya “baku atur” dengan teman saya untuk janjian berwisata malam di Yogya.
[caption caption="Dokpri: Lampion Kereta Api di Monjali"]
Menikmati Taman Lampion Monjali