Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengincar Danau Linow Untuk Eduwisata?

15 Mei 2013   18:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:31 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_254221" align="alignnone" width="600" caption="Jalan Setapak Pinggir Danau Linow (dok.pri)"][/caption]

Sejarah, kekayaan material geologis dan keindahan alam Danau Linow (seluas 34 hektare) serta masa depan pengembangan kepariwisataan, telah menjadi magnet bagi para investor. Danau berwarna ini memiliki potensi geologis geothermal berupa tanah vulkanik belerang, sumber air panas dan uap serta ekosistem yang dihuni oleh belibis liar, sayok dan komo, bangau, dan berbagai jenis ikan. Pohon-pohon pinus dan kebon Nanas yang tumbuh subur di sekitar Danau, juga melengkapi indahnya danau ini.

Selain Dinas Pariwisata Tomohon dan propinsi Sulut, kini tercatat ada tiga investor yang mengelola sumber daya alam danau Linow itu menjadi lahan yang menggiurkan untuk pengembangan ekonomi kreatif. Betapa tidak. Danau Linow itu salah satu ikon destinasi wisata unggulan Sulut yang tak dilewatkan oleh wisnu (wisatawan nusantara) dan wisman (wisata mancanegara).

[caption id="attachment_254222" align="alignnone" width="600" caption="Dibuat Dermaga Untuk Sepeda Air, Kayak dan Kano (dok.pri)"]

1368615062330570736
1368615062330570736
[/caption]

Ketiga investor itu adalah Katrin Weise, warga Jerman, Korompis Wewengkang yang selain berinvestasi di dunia pendidikan lewat Kampus Losnitonya, juga memiliki aset wisata di tempat lain seperti Pulau Lihaga, Arum Jeram Timbukar, Bukit Doa Mahawu, Pantai Kema, Bukit Salib Warembungan. Pengelola ketiga adalah msyarakat Kelurahan Lahendong di bawah pengawasan Dinas Pariwisata Tomohon.

Jika ditilik dari kepemilikan tanah sekitar bibir pantai Danau Linow, kemungkinan datangnya investor baru masih terbuka lebar. Saya mendengar ada beberapa pejabat pemerintah dan pengusaha memiliki sebagian tanah di sekitar Danau Linow.

[caption id="attachment_254223" align="alignnone" width="300" caption="Daftar Harga"]

13686151491857125533
13686151491857125533
[/caption]

Mengapa Danau Linow kini dilirik oleh banyak investor? Pasti ada udang di balik batu. Maksudnya, potensi untuk pemanfaatan sumber daya alam akan mampu menjadi pundi-pundi bagi kesejahteraan rakyat setempat di samping pemanfaatan untuk keperntingan pendidikan.

Sejak tahun 2006, Korompis Wewengkang memperkenalkan kepada publik bahwa di bibir pantai Danau Linow telah tersedia Koffie Kafe dan gasebo-gasebo untuk tempat minum makan bagi para pengunjung sambil menikmati pamdangan danau yang warna airnya berubah-rubah seiring dengan datangnya cahaya matahari.

[caption id="attachment_254224" align="alignnone" width="600" caption="Koffee Kafe (dok.pri)"]

13686151991101132769
13686151991101132769
[/caption] [caption id="attachment_254225" align="alignnone" width="600" caption="Disukai Turis Asing (dok.pri)"]
13686152811416492410
13686152811416492410
[/caption]

Karakter Danau ini memang secara geologis unik dan khas. Keluarnya gelembung-gelembung air panas di pinggiran danau, menambah indahnya danau sulfur ini. Konon, terbentuknya danau Linow berasal dari lubang kawah Pegunungan Masarang. Jejak tapak aktifitas geologis di danau ini masih terlihat jelas di titik-titik sumber air panas dan belerang yang masih mengepulkan asap putih dan bau belerang yang menyengat.

Konsep sinergitas alam bangunan dan spiritual diterapkan di lokasi yang dikelola oleh Korompis sehingga tak sedikit yang memanfaatkan untuk prewed, outing dan outbound oleh keluarga atau lembaga/perusahaan.

Katrin Weise, mantan dosen Antropologi UNSRAT, warga Jerman yang sudah 20 tahun menetap di wilayah Sulut, juga tertarik mengembangkan kawasan Wisata Alam Danau Linow. Dengan modal 2M, Katrin membangun kawsan wisata di sebelah Timur Danau. Di lokasinya tersedia pondok, restoran, sarana olah raga seperti Kayak, Kano dan Sepeda Air. “Ke depan saya akan membangun bak-bak mandi air panas belerang untuk pengunjung. Relaksasi dan spa air panas bumi ini mulai disukai tamu” ujar Katrin sambil membagikan brosur tempat wisatanya kepada rombongan saya.

[caption id="attachment_254226" align="alignnone" width="600" caption="Sepeda Air Keliling Danau (dok.pri)"]

1368615334345567615
1368615334345567615
[/caption] [caption id="attachment_254227" align="alignnone" width="600" caption="Belibis Liar (dok.pri)"]
13686153751627251660
13686153751627251660
[/caption]

Fasilitas olah raga dan wisata air yang disiapkan Katrien itu dijadikan alat untuk menyedot sebanyak-banyak pengunjung datang ke tempatnya. “Baru kali ini saya menikmati permainan sepeda air di atas air danau Linow” ujar salah seorang wisatawan dengan wajah puas.

Kedatangan dan kesediaan para investor untuk mengelola kepariwisataan di sekitar Danau Linow, membawa angin cerah bagi para pelaku wisata dan pendidikan untuk mengembangkan potensi Danau Linow sebagai “center of excellent” (pusat pendidikan dan wisata). Karena itu, munculah ide dan gagasan untuk menjadikan Danau Linow sebagai tempat Eduwisata.

Ancaman kerusakan lingkungan Danau Linow, seperti sampah, pembuangan limbah air ke danau, sudah mulai diantisipasi oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) dengan menerbitkan aturan yang mewajibkan pengelola atau investor untuk memiliki sertifikat AMDAL, menyediakan saluran pembuangan air limbah yang tidak merusak air danau.

[caption id="attachment_254229" align="alignnone" width="600" caption="Pondok Pembelajaran (dok.pri)"]

13686154621069093619
13686154621069093619
[/caption]

Eduwisata adalah keterperpaduan antara pendidikan dan kepariwisataan. Pengunjung yang datang ke Danau Linow bisa memanfaatkan 3B (Belajar, Berlibur, Belanja). Untuk itu, fasilitas-fasilitas yang akan dibangun di sekitar Danau adalah Linow Volcano Centre (Pusat Pembelajaran Kebumian), Linow Volcano Theatre (Pemutaran flm yang terkait dengan proses Geotermal Pembangkit Tenaga Panas Bumi) dan Pelestarian Adat istiadat Minahasa. Di sekitar Danau Linow sudah ada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) yang dikelola oleh Pertamina.

[caption id="attachment_254230" align="alignnone" width="600" caption="Restoran (dok.pri)"]

13686155121986150592
13686155121986150592
[/caption]

Potensi “eduwisata” Danau Linow sudah de depan mata. Kini para investor menunggu dukungan dan support Pemkot Tomohon melalui “good will”nya dalam perijinan. Para siswapun menunggu realisasi eduwisata danau Linow untuk dijadikan media pembelajaran tentang kebumian (geothermal) dan kepariwisataan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun