Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Minggu Siang, Gunung Lokon Meletus

11 November 2012   22:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:36 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_215931" align="aligncenter" width="640" caption="Gunung Lokon Meletus, Di Hari Minggu (foto: dokpri)"][/caption]

“Betul kan, Gunung Lokon ba polote (meletus)? Lihat tuh di sana!” teriak teman saya Oten, membuyarkan kosentrasi saya saat memotret makro kupu yang sedang menghisap bunga di sekitar Moyaporong, Minggu siang (11/11). Jam menunjukkan pukul setengah dua siang lebih. Cuaca siang itu memang panas dan langit berawan.

Bersamaan dengan itu, teman-teman “kodaken” (komunitas fotografer Tomohon, Sulut) lainnya mengarahkan pandangan ke Gunung Lokon. “Pantas badan terasa gerah, padahal langit berawan abu-abu” komentar Jacky. “Napa, dapa lia Lokon kurang gagah, ba sembur (letusannya tidak besar)” ucap Tom’s nimbrung berkomentar.

Abu vulkanik yang terlontar ke langit selain warnanya tidak terlalu hitam, namun terlihat bergulung-gulung setinggi kira-kira 500 meter. Setelah membumbung ke atas, angin membawanya ke arah Desa Kinilow dan sekitarnya. Tidak sempat tembus ke desa Kakaskasen. Saya dan teman-teman saat itu berada di daerah Bukit Doa, persisnya di lokasi Moyaporong yang terletak di Kakaskasen 2.

[caption id="attachment_215932" align="aligncenter" width="427" caption="Dipotret Menggunakan Lensa Macro (foto:dokpri)"]

13526728451492714301
13526728451492714301
[/caption]

Detik-detik letusan Minggu siang itu, sempat saya foto pakai lensa makro 100mm. Tampak dalam foto, kawah Tompaluan terlihat jelas. Menurut teman saya, sebelum meletus, udara di sekitar Gunung Lokon terasa hangat. Ini sudah terasa sejak hari Sabtu.

Karena tidak terlalu letusan Gunung Lokon terbilang tidak terlalu besar, maka saya dan teman-teman melanjutkan hunting makro dengan objek binatang yang hinggap di antara tanaman bunga Medinella, di Moyaporong. Foto makro itu sebenarnya mengisi waktu sebelum hunting model dan acara kumpulan (arisan)rutin kodaken.

Tercatat empat bulan terakhir, sejak Juli, Gunung “Stratovolcano” Lokon (tinggi 1.508 m) meletus. Meski tergolong superaktif dalam meletus, sejauh ini penduduk masih menganggap biasa-biasa saja. Hujan abu sudah teratasi dengan pemberian masker di jalan raya bagi pengguna jalan yang lewat.

[caption id="attachment_215933" align="aligncenter" width="300" caption="foto: dokpri"]

13526731611083102625
13526731611083102625
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun