Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kalau Anda sudah sampai Manado, Jangan Lupa Berkunjung ke Tomohon

3 Maret 2011   05:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:07 3505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_94076" align="aligncenter" width="680" caption="Wisata alam dan outbound"][/caption]

Masih ingatkah anda dengan ucapan ini, “Kalau anda sudah sampai Manado, jangan lupa berkunjung ke Tomohon”? Ucapan itu membuat saya penasaran. Lalu, rasa penasaran itu saya tulis dalamsebuah artikel di Kompasiana yang berjudul “Bukit Doa Mahawu, Tomohon” di kolom wisata yang lalu (02/8/2010).

Sekarang, ucapan itu membuat saya menjadi penasaran lagi. Betapa tidak! Setiap kali saya bertemu dengan guide tour yang membawa tamu dari luar Sulawesi, kalimat itu seakan-akan menjadi “bumbu sadap” dalam setiap perbincangan dengan para wisatawan yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di bumi nyiur melambai Sulawesi Utara.

Kali ini bentuk penasaran itu, saya formulasikan dalam sebuah pertanyaan mendasar, “Apa sih daya tariknya kota Tomohon sebagai destinasi wisata?" Saya sengaja memformulasikan dalan sebuah pertanyaan untuk mempermudah menjawab penasaran saya. Di samping iru, saya sudah memiliki data-data hasil dari penelitian sederhana saya sebagai penggiat tourism di route tour Manado, Tomohon dan sekitarnya.

Survey sederhana saya membuktikan bahwa ada banyak faktor mengapa sebuah tempat menjadi destinasi wisata yang populer dan banyak dikunjungi wisatawan lokal, domestik maupun mancanegara.

Tomohon adalah kota yang terletak di daerah pegunungan yang memiliki Gunung Mahawu dan Gunung Lokon. Topografi pegunungan dengan kontur tanah yang berbukit-bukit rupanya menyimpan potensi wisata alamnya yang boleh dibilang eksotik dan mempesona bagi siapa saja yang berkunjung.

Ketika pesawat anda mendarat di Bandara International Sam Ratulangi Manado, dan kemudian menginjakkan kaki di tanah “Toar Lumimuut” (Tanah Minahasa), jangan heran kalau anda merasakan cuaca yang panas. Bahkan ketika anda sampai di pusat kota Manado, kegerahan anda tak terbendung lagi oleh terik panasnya alam karena Manado berada di pinggir pantai (reklamasi).

Nah, untuk mencari kesejukan alam, pada umumnya masyarakat Manado dan sekitarnya mencari tempat-tempat wisata yang memang memberikan udara yang sejuk dan segar bebas dari polusi kota. Pilihan mereka adalah bapesiar ke Tomohon.

Berikut ini tempat-tempat di Tomohon yang menjadi destinasi wisata yang populis dan populer bagi para wisatawan lokal, domestik dan mancanegara.

Bukit Doa Tomohon menjadi destinasi wisata yang ideal karena memberikan pemandangan alam pegunungan yang indah dan sejuk bagi siapa saja yang berkunjung di tempat ini. Dari Bukit Doa ini, Gunung Lokon begitu gagah (ungkapan khas orang Manado) dan cantik untuk dilihat dan diabadikan dalam foto. Anda bisa berdiri dan berfoto ria dengan background Gunung Lokon di spot-spotyang disediakan oleh pengelola Bukit Doa Tomohon. Silahkan pilih sendiri apakah ingin berpose di halaman belakang Chapel, Café Moyaporong, atau Kelong Garden. Saking indahnya alam, tak jarang spot-spot yang ada di Bukit Doa Tomohon menjadi incaran untuk pengambilan foto pre-wedding.

Sudah berapa kali, kompleks Bukit Doa ini dipakai oleh masyarakat untuk acara tour, gathering, outbound, seminar, bird watching, bahkan ada yang mencoba menggunakannya untuk outdoor wedding. Memang nuansa “ back to nature”, kini sangat diminati oleh banyak orang dan itu bisa didapat di bukit doa ini.

Danau Linow Lahendong masih berada di wilayah Tomohon. Danau berwarna karena tanah vulkanik ini memang menjadi daya tarik wisatawan karena keindahan alamnya. Sambil menyeruput kopi ditemani dengan pisang goreng yang dicocol dengan rica rowa, anda bisa menikmati indahnya danau Linow.

[caption id="attachment_92183" align="aligncenter" width="518" caption="Pesona Gunung Lokon dari Moyaporong"]

12991298351768400483
12991298351768400483
[/caption] Climbing ke Gunung Mahawu dan Gunung Lokon. Sekarang Pemkot Tomohon sudah membuat infrastruktur berupa jalan menuju ke dua Gunung itu. Jalan beraspal ini memudahkan wisatawan untuk naik gunung (climbing) sampai kepuncak Gunung hanya dalam waktu lebih singkat. Kalau climbing ke puncak Gunung Mahawu hanya ditempuh dalam waktu setengah jam perjalanan. Berbeda dengan Gunung Lokon, yang kawahnya berada di kaki Gunung, jarak tempuh perjalanan bisa mencapai satu jam lebih.

Pasar Tradisonal Tomohon. Pasar tradisional ini sangat menarik karena menjual binatang-binatang yang tidak biasa dijual seperti kelelawar, ular, tikus hutan, nike, cakalang dll. Tidak hanya itu, anda bisa melihat hasil bumi dari agro-wisata Rurukan berupa sayuran segar dan bunga-bunga yang indah warnanya.

[caption id="attachment_92184" align="aligncenter" width="369" caption="Menonton Tari Perang Kabasaran"]

1299129923606884855
1299129923606884855
[/caption] Selain wisata religi dan wisata kuliner, Tomohon yang mempunyai semboyan “dengan bunga menyapa dunia”, menyimpan segudang seni budaya yang cocok ditonton oleh wisatawan. Tari perang Kabasaran (Minahasa War Dance), Musik Bambu, Tarian Katrili atau Tarian Maengket adalah warisan seni budaya suku Minahasa yang pada umumnya melambangkan keberanian suku Minahasa dalam berperang melawan penjajah.

Itulah jawaban atas penasaran saya di atas. Pengalaman saya dalam menjamu dan menerima para wisatawan dari luar Sulawesi termasuk mancanegara, membuktikan bahwa mereka senang kalau wisata alam, wisata rohani, wisata kuliner, wisata budaya dijadikan satu paket yang mengibur. Pada akhirnya, kesan terindah dari tanah “toar lumimuut” Minahasa akan membekas di hati para wisatawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun