Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mungkinkah Tapera Menjadi Solusi Perumahan Rakyat yang Berkeadilan?

28 Mei 2024   13:24 Diperbarui: 28 Mei 2024   13:43 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber gambar:Dok. Shutterstock/R Photography Background via Kompas.com

Oleh: Julianda BM

Bagi banyak orang di Indonesia, memiliki rumah adalah simbol kemandirian dan kehidupan yang lebih baik. Namun, bagi sebagian besar masyarakat, mimpi ini terasa jauh, bahkan mustahil. 

Harga rumah yang terus melambung tinggi, akses pendanaan yang terbatas, dan sistem perumahan yang belum optimal menjadi batu sandungan yang berat.

Di tengah situasi ini, pemerintah meluncurkan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Program ini digadang-gadang sebagai solusi untuk mengatasi krisis perumahan dan membantu masyarakat mewujudkan mimpi memiliki rumah.

Tapi, apakah Tapera benar-benar mampu menjadi solusi yang berkeadilan bagi rakyat?

Menguak Tabir Tapera: Skema Baru, Harapan Baru?

Tapera merupakan program simpanan wajib untuk membantu masyarakat membeli rumah. Setiap pekerja formal diwajibkan menyisihkan sebagian gajinya untuk program ini. 

Dana yang terkumpul kemudian dikelola oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan digunakan untuk berbagai skema pembiayaan perumahan, seperti KPR, subsidi, dan bantuan langsung.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan akses pendanaan perumahan bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang berpenghasilan rendah. 

Selain itu, Tapera juga diharapkan dapat mendorong pembangunan rumah baru dan menekan harga rumah di pasaran.

Meskipun Tapera menawarkan banyak manfaat, program ini juga menimbulkan berbagai kekhawatiran. Banyak yang mempertanyakan keadilan dan transparansi program ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun