Oleh: Julianda BM
Bagi banyak orang di Indonesia, memiliki rumah adalah simbol kemandirian dan kehidupan yang lebih baik. Namun, bagi sebagian besar masyarakat, mimpi ini terasa jauh, bahkan mustahil.Â
Harga rumah yang terus melambung tinggi, akses pendanaan yang terbatas, dan sistem perumahan yang belum optimal menjadi batu sandungan yang berat.
Di tengah situasi ini, pemerintah meluncurkan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Program ini digadang-gadang sebagai solusi untuk mengatasi krisis perumahan dan membantu masyarakat mewujudkan mimpi memiliki rumah.
Tapi, apakah Tapera benar-benar mampu menjadi solusi yang berkeadilan bagi rakyat?
Menguak Tabir Tapera: Skema Baru, Harapan Baru?
Tapera merupakan program simpanan wajib untuk membantu masyarakat membeli rumah. Setiap pekerja formal diwajibkan menyisihkan sebagian gajinya untuk program ini.Â
Dana yang terkumpul kemudian dikelola oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan digunakan untuk berbagai skema pembiayaan perumahan, seperti KPR, subsidi, dan bantuan langsung.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan akses pendanaan perumahan bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang berpenghasilan rendah.Â
Selain itu, Tapera juga diharapkan dapat mendorong pembangunan rumah baru dan menekan harga rumah di pasaran.
Meskipun Tapera menawarkan banyak manfaat, program ini juga menimbulkan berbagai kekhawatiran. Banyak yang mempertanyakan keadilan dan transparansi program ini.Â
Bagaimana dana Tapera dikelola? Apakah benar-benar digunakan untuk membantu masyarakat? Apa yang terjadi jika pekerja sudah memiliki rumah sendiri? Apakah mereka tetap harus ikut program ini?
Kekhawatiran lain adalah mengenai beban tambahan bagi pekerja. Di tengah situasi ekonomi yang sulit, banyak yang merasa tidak mampu menyisihkan dana untuk Tapera.Â
Selain itu, sistem pembiayaan perumahan di Indonesia masih belum optimal. Banyak yang khawatir bahwa dana Tapera hanya akan menguntungkan developer dan bank, tanpa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Mencari Solusi Ideal: Menuju Tapera yang Berkeadilan
Agar Tapera benar-benar menjadi solusi yang berkeadilan bagi rakyat, beberapa hal perlu dibenahi. Pertama, pemerintah perlu memastikan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana Tapera. Masyarakat berhak mengetahui bagaimana dana mereka digunakan dan siapa yang diuntungkan dari program ini.
Kedua, pemerintah perlu mempertimbangkan kembali kewajiban bagi pekerja yang sudah memiliki rumah sendiri. Mereka seharusnya tidak dipaksa untuk ikut program ini.Â
Ketiga, pemerintah perlu bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk membangun sistem pembiayaan perumahan yang lebih adil dan transparan.
Tapera merupakan langkah awal yang positif dalam upaya mengatasi krisis perumahan di Indonesia. Namun, agar program ini benar-benar bermanfaat bagi rakyat, perlu dilakukan berbagai perbaikan dan penyempurnaan.
Masyarakat perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pengambilan keputusan dan pengawasan program ini. Pemerintah, swasta, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk membangun sistem perumahan yang lebih adil dan transparan.
Hanya dengan kebersamaan dan komitmen dari semua pihak, mimpi memiliki rumah bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud. Tapera dapat menjadi alat yang ampuh untuk mencapai tujuan ini, tetapi hanya jika digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H