Oleh: Julianda BMÂ
Di tengah hiruk pikuk perhelatan sepak bola putra yang mendunia, gairah sepak bola wanita di Indonesia mulai menunjukkan geliat.Â
Walaupun Timnas Putri Indonesia U-17 baru saja menerima kekalahan telak melawan Korea Selatan 0-12 di Piala Asia Wanita U-17 2024.Â
Hal ini menjadi perhatian serius di tengah minimnya perhatian dan infrastruktur bagi sepak bola wanita di tanah air.
Namun, ditengah kekecewaan Timnas Putri U-17 tersebut, pertanyaan besar muncul: Mungkinkah Indonesia menjadi negara sepak bola wanita Asia Tenggara?Â
Pertanyaan ini bukan tanpa alasan. Di kawasan Asia Tenggara, negara-negara seperti Thailand, Vietnam, dan Myanmar telah lama membangun liga profesional sepak bola wanita yang melahirkan talenta-talenta berbakat dan mengantarkan tim nasional mereka ke level yang lebih tinggi.
Realita Sepak Bola Putri Indonesia: Antara Mimpi dan Kenyataan
Sepak bola wanita di Indonesia masih terbilang tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga. Liga profesional yang dinanti-nantikan masih belum terwujud.Â
Para pemain sepak bola wanita di Indonesia harus puas bermain di kompetisi amatir yang minim sponsor dan media exposure.
Kondisi ini tentu menghambat perkembangan sepak bola wanita di Indonesia. Talenta-talenta muda yang potensial sulit berkembang karena minimnya jam terbang dan kompetisi berkualitas.Â