Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dilema Implementasi Kurikulum Merdeka: Antara Kesiapan dan Keinginan

10 Maret 2024   19:49 Diperbarui: 10 Maret 2024   20:01 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber gambar: acerid.com

Oleh: Julianda BM

Kurikulum Merdeka, sebuah terobosan baru dalam dunia pendidikan Indonesia, menggema di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar. 

Diluncurkan pada tahun 2022, kurikulum ini menawarkan fleksibilitas dan otonomi bagi sekolah dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.

Namun, di balik semangat Merdeka Belajar, terhampar dilema dalam implementasi Kurikulum Merdeka. 

Dilema ini terentang antara kesiapan dan keinginan, antara idealisme dan realitas di lapangan.

Kesiapan: Sebuah Tantangan Besar

Kesiapan menjadi batu sandungan utama dalam implementasi Kurikulum Merdeka. 

Banyak sekolah masih kekurangan infrastruktur dan sumber daya yang memadai, seperti guru yang terlatih, buku teks yang sesuai, dan platform pembelajaran digital.

Di sisi lain, beban kerja guru yang sudah berat dikhawatirkan akan semakin bertambah dengan tuntutan baru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. 

Guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang kurikulum, merancang pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta melakukan asesmen yang berkelanjutan.

Keinginan: Antusiasme yang Perlu Dipupuk

Meskipun diiringi dengan berbagai tantangan, antusiasme dan keinginan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka juga cukup tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun