Oleh: Julianda BM
Di era digital ini, internet bagaikan gerbang menuju dunia tanpa batas. Ia membuka akses informasi, pendidikan, ekonomi, dan berbagai peluang lainnya. Namun, akses internet di Indonesia masih terpusat di perkotaan, meninggalkan desa-desa terpencil tertinggal dalam arus kemajuan.
Memahami hal ini, pemerintah Indonesia meluncurkan sebuah wacana ambisius: mewajibkan kecepatan internet tetap (fixed broadband) minimal 100 Mbps di seluruh desa. Inisiatif ini bagaikan terobosan, membuka jendela dunia bagi masyarakat desa dan menjembatani kesenjangan digital.
Namun, mewajibkan kecepatan internet tidak semudah membalik telapak tangan. Dibutuhkan persiapan matang dan sinergi berbagai pihak untuk mewujudkan mimpi ini. Berikut enam hal penting yang perlu diperhatikan:
1. Membangun Fondasi Jaringan yang Kokoh
Jaringan internet bagaikan jalan raya informasi. Untuk menghadirkan internet tetap berkecepatan tinggi, desa-desa membutuhkan infrastruktur jaringan yang memadai, termasuk BTS (Base Transceiver Station) dan fiber optic.
Membangun infrastruktur di desa terpencil menghadirkan tantangan tersendiri. Medan yang sulit, akses jalan yang terbatas, dan ketersediaan sumber daya menjadi hambatan yang perlu diatasi. Upaya inovatif seperti penggunaan drone untuk memasang kabel fiber optic dapat menjadi solusi untuk mempercepat pembangunan.
2. Menyalakan Energi Digital
Jaringan internet tak ubahnya mesin yang membutuhkan energi untuk beroperasi. Ketersediaan sumber daya listrik yang memadai menjadi kunci kelancaran operasional jaringan internet di desa.
Pemerintah perlu berkolaborasi dengan perusahaan listrik untuk memastikan desa-desa memiliki akses listrik yang stabil dan berdaya. Penggunaan energi terbarukan seperti panel surya juga dapat menjadi alternatif untuk daerah yang belum terjangkau jaringan listrik PLN.
3. Mendidik Masyarakat untuk Memanfaatkan Internet
Internet bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang bagaimana memanfaatkannya dengan bijak. Masyarakat desa perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk menggunakan internet secara aman dan bermanfaat.
Pelatihan dan edukasi tentang literasi digital dapat dilakukan melalui berbagai program, seperti seminar, workshop, atau program edukasi berbasis komunitas. Penyediaan konten edukatif yang menarik dan mudah dipahami juga menjadi kunci dalam meningkatkan literasi digital masyarakat desa.
4. Membangun Komunitas Internet yang Aktif