Kelima, menantang Kepercayaan Publik. Quick count yang tidak kredibel dan manipulatif dapat merusak kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu dan demokrasi secara keseluruhan. Hal ini dapat memicu apatisme dan melemahkan demokrasi.
Menjelang Pilpres 2024, penting untuk mencermati fenomena quick count dengan kritis dan bijak. Masyarakat perlu memahami bahwa quick count bukan hasil resmi dan hanya sebagai perkiraan. Kita harus mengedepankan sikap rasional dan menunggu pengumuman resmi KPU untuk menghindari misinterpretasi dan polarisasi.
Berikut beberapa tips untuk mencermati quick count dengan bijak:
1. Pilih Lembaga Penyelenggara Terpercaya: Pastikan lembaga quick count memiliki reputasi baik dan metodologi yang transparan.
2. Verifikasi Hasil: Bandingkan hasil quick count dari beberapa lembaga untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.
3. Hindari Penyebaran Hoax: Jangan mudah menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, terutama di media sosial.
4. Tunggu Pengumuman Resmi KPU: Hasil quick count bukan hasil resmi. Tetaplah menunggu pengumuman resmi KPU untuk memastikan hasil akhir Pilpres 2024.
Quick count adalah alat yang bermanfaat, namun bukan tanpa risiko. Dengan memahami legitimasi dan pengaruhnya, masyarakat dapat mencermati quick count dengan lebih kritis dan bijak. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas politik dan demokrasi di Indonesia.
Mari jadikan Pilpres 2024 sebagai pesta demokrasi yang gembira, damai, dan bermartabat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H