Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Serangan Fajar

12 Februari 2024   08:00 Diperbarui: 12 Februari 2024   08:13 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Foto: Antara)

Serangan Fajar

Oleh: Julianda BM


Langit pagi masih kelam, dihiasi embun berkilau,
Namun di baliknya, tersembunyi agenda kelam yang merajalela.
Serangan fajar, menjelang hari pencoblosan,
Politik uang, bagai virus yang merusak demokrasi.

Lembaran rupiah, dibungkus rapi dalam amplop,
Dibagikan diam-diam, menyapa tangan rakyat yang kelap.
Janji-janji manis, dilontarkan bagai mantra,
Membujuk hati rakyat, demi meraih suara.

Suara yang seharusnya suci, tergadaikan demi recehan,
Hak pilih yang berharga, ternodai oleh nafsu kekuasaan.
Moralitas terkubur, di bawah tumpukan lembaran uang,
Demokrasi tercoreng, oleh praktik kotor yang tak kunjung hilang.

Rakyat terjebak dalam lingkaran setan,
Tergoda oleh iming-iming sesaat, melupakan masa depan.
Serangan fajar, bagai bom waktu yang siap meledak,
Memusnahkan demokrasi, dan melahirkan pemimpin yang korup dan tak bermartabat.

Mari bangkit, rakyat Indonesia,
Sadarilah bahwa suara kita berharga,
Jangan tergoda oleh serangan fajar,
Tolak politik uang, demi masa depan bangsa yang gemilang.

Bersatulah, lawanlah praktik kotor ini,
Demi demokrasi yang bersih dan bermartabat,
Demi Indonesia yang maju dan sejahtera,
Tanpa politik uang, tanpa pemimpin yang korup dan tak bermoral.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun