Jika capres yang memenangkan pemilu adalah capres yang tidak didukung oleh rakyat, maka kebijakan-kebijakan yang diambilnya dapat merugikan rakyat.
3. Memperburuk polarisasi politik
Keberpihakan presiden pada salah satu capres dapat memperburuk polarisasi politik di Indonesia.Â
Hal ini karena dukungan presiden kepada salah satu capres akan membuat pendukung capres yang lain merasa tidak puas. Hal ini dapat menyebabkan konflik dan ketegangan antar pendukung capres yang berbeda.
4. Melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah
Keberpihakan presiden pada salah satu capres dapat melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Hal ini karena masyarakat akan merasa bahwa pemerintah tidak adil dan tidak profesional.Â
Hal ini dapat menyebabkan masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah dan dapat berdampak pada stabilitas politik dan keamanan negara.
Untuk mencegah dampak negatif dari keberpihakan presiden pada salah satu capres, perlu dilakukan upaya-upaya untuk menjaga netralitas presiden dalam pemilu. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan:
1. Memperkuat lembaga-lembaga pengawas pemilu
Lembaga-lembaga pengawas pemilu harus diperkuat agar dapat mengawasi pelaksanaan pemilu secara independen dan profesional.Â
Hal ini dapat mencegah terjadinya kecurangan dan manipulasi hasil pemilu.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya netralitas presiden dalam pemilu
Masyarakat perlu ditingkatkan kesadarannya tentang pentingnya netralitas presiden dalam pemilu.Â
Masyarakat harus memahami bahwa keberpihakan presiden pada salah satu capres dapat berdampak negatif bagi keberlangsungan demokrasi.
3. Melakukan reformasi sistem politik
Sistem politik Indonesia perlu direformasi agar dapat menjamin netralitas presiden dalam pemilu. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah ketentuan-ketentuan yang memungkinkan presiden untuk melakukan keberpihakan pada salah satu capres.