Di negara-negara pengungsian, anak-anak Rohingya juga mengalami diskriminasi dalam mengakses pendidikan. Mereka seringkali sulit diterima di sekolah-sekolah lokal.
Selain diskriminasi dalam mengakses pendidikan, anak-anak Rohingya juga mengalami diskriminasi dalam mengakses layanan kesehatan. Mereka seringkali kesulitan mendapatkan layanan kesehatan yang memadai, terutama layanan kesehatan reproduksi.
Perlindungan Hak Asasi Perempuan dan Anak Rohingya
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melindungi hak asasi perempuan dan anak Rohingya, antara lain:
- Menuntut pertanggungjawaban atas pelanggaran hak asasi manusia
Pemerintah Myanmar dan aktor-aktor lain yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia terhadap perempuan dan anak Rohingya harus dituntut pertanggungjawabannya. Hal ini dapat dilakukan melalui jalur hukum internasional atau melalui jalur hukum nasional.
- Meningkatkan akses perempuan dan anak Rohingya ke layanan perlindungan
Pemerintah dan organisasi kemanusiaan harus meningkatkan akses perempuan dan anak Rohingya ke layanan perlindungan, seperti layanan kesehatan, layanan hukum, dan layanan psikososial.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat internasional
Masyarakat internasional perlu meningkatkan kesadaran tentang pelanggaran hak asasi manusia terhadap perempuan dan anak Rohingya. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye-kampanye kesadaran publik dan melalui advokasi kepada pemerintah dan organisasi internasional.
Kesimpulan
Perempuan dan anak Rohingya adalah korban pelanggaran hak asasi manusia yang serius. Mereka membutuhkan perlindungan yang efektif dari pemerintah, masyarakat internasional, dan organisasi kemanusiaan.
Dengan bekerja sama, kita dapat memberikan perlindungan yang efektif bagi perempuan dan anak Rohingya dan membantu mereka untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H