Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Potensi Carbon Capture and Storage (CCS): Harapan Baru untuk Mengatasi Perubahan Iklim

27 Desember 2023   08:00 Diperbarui: 27 Desember 2023   08:01 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Julianda BM

Perubahan iklim adalah salah satu masalah paling mendesak yang dihadapi dunia saat ini. Emisi karbon dioksida (CO2) dari aktivitas manusia telah menyebabkan pemanasan global, yang menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti kenaikan permukaan laut, badai yang lebih kuat, dan kekeringan yang lebih parah.

Salah satu cara untuk mengatasi perubahan iklim adalah dengan mengurangi emisi CO2. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mengurangi emisi CO2 adalah carbon capture and storage (CCS).

CCS adalah proses yang menangkap CO2 dari sumber emisi, seperti pembangkit listrik tenaga batu bara, pabrik semen, dan industri manufaktur. CO2 yang ditangkap kemudian disimpan di bawah tanah, sehingga tidak dilepaskan ke atmosfer.

CCS memiliki potensi untuk menjadi teknologi yang sangat penting dalam mengatasi perubahan iklim. CCS dapat digunakan untuk mengurangi emisi CO2 dari industri yang sulit untuk dihilangkan, seperti pembangkit listrik tenaga batu bara. CCS juga dapat digunakan untuk membuat energi terbarukan lebih bersih, seperti pembangkit listrik tenaga surya dan angin.

Meningkatkan Efisiensi Energi

CCS tidak hanya dapat mengurangi emisi CO2, tetapi juga dapat meningkatkan efisiensi energi. Hal ini karena CCS dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi proses industri.

Misalnya, CCS dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi pembangkit listrik tenaga batu bara. Dengan CCS, pembangkit listrik tenaga batu bara dapat menggunakan bahan bakar fosil secara lebih efisien, sehingga menghasilkan lebih sedikit CO2.

CCS juga dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi industri manufaktur. Misalnya, CCS dapat digunakan untuk menangkap CO2 yang dihasilkan dari proses produksi semen. Dengan CCS, industri semen dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, sehingga menghasilkan lebih sedikit CO2.

Manfaat CCS

CCS memiliki sejumlah manfaat, antara lain: Pertama, mengurangi emisi CO2. CCS memiliki potensi untuk menjadi teknologi yang sangat penting dalam mengatasi perubahan iklim. Hal ini karena CCS dapat digunakan untuk mengurangi emisi CO2 dari industri yang sulit untuk dihilangkan, seperti pembangkit listrik tenaga batu bara.

Emisi CO2 dari pembangkit listrik tenaga batu bara merupakan salah satu sumber emisi CO2 terbesar di dunia. Menurut data dari International Energy Agency (IEA), pembangkit listrik tenaga batu bara menyumbang sekitar 40% dari total emisi CO2 dari sektor energi. (Sumbernya klik di sini).

CCS dapat digunakan untuk mengurangi emisi CO2 dari pembangkit listrik tenaga batu bara dengan cara menangkap CO2 dari gas buang pembangkit listrik tersebut. CO2 yang ditangkap kemudian disimpan di bawah tanah, sehingga tidak dilepaskan ke atmosfer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun