Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pariwisata Berkelanjutan: Konsep, Urgensi, dan Tantangan

16 Desember 2023   12:37 Diperbarui: 17 Desember 2023   17:24 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soraya Waterfall, Kota Subulussalam, Aceh. Foto: Fb Joel Jacko

Pariwisata adalah salah satu sektor ekonomi yang penting bagi banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pariwisata menyumbang 10,34% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2022. Selain itu, pariwisata juga menciptakan lapangan kerja bagi jutaan orang di Indonesia.

Namun, pariwisata juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, sosial, dan budaya. Misalnya, pariwisata dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti pencemaran air dan udara, serta degradasi lahan. 

Selain itu, pariwisata juga dapat menyebabkan konflik sosial, seperti persaingan pemanfaatan lahan antara masyarakat lokal dan wisatawan.

Oleh karena itu, diperlukan konsep pariwisata berkelanjutan yang dapat meminimalkan dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan, sosial, dan budaya. 

Konsep pariwisata berkelanjutan adalah konsep pariwisata yang dapat memberikan manfaat secara ekonomi, sosial, dan lingkungan, tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang.

Konsep Pariwisata Berkelanjutan

Konsep pariwisata berkelanjutan dapat didefinisikan sebagai pariwisata yang memenuhi kebutuhan wisatawan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Konsep ini mencakup tiga dimensi utama, yaitu:

Pertama, dimensi lingkungan. Pariwisata berkelanjutan harus melindungi lingkungan, baik lingkungan alam maupun lingkungan buatan.

Kedua, dimensi sosial. Pariwisata berkelanjutan harus memberikan manfaat bagi masyarakat lokal, baik secara ekonomi, sosial, maupun budaya.

Ketiga, dimensi ekonomi. Pariwisata berkelanjutan harus menghasilkan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat dan negara.

Urgensi Pariwisata Berkelanjutan

Pariwisata berkelanjutan memiliki urgensi yang tinggi, baik bagi lingkungan, sosial, maupun ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun