Oleh: Julianda BM
Kepada Saudara-Saudaraku di Gaza,
Di tengah riuhnya dunia yang bergegas, ku tulis surat ini. Surat yang ditiupkan oleh angin rindu, disemai oleh embun empati, dan dihangatkan oleh nyala matahari motivasi. Sampai di Gaza, tempat kalian berdiam, tempat di mana perjuangan dan ketabahan berpadu menjadi satu.
Dari jauh di sini, kami menyaksikan dengan hati tergetar, setiap tetes air mata yang mengalir, setiap luka yang tergores, setiap mimpi yang nyaris pupus. Kami melihatnya, kami merasakannya, bagai belati yang menusuk sanubari.
Gaza, oh Gaza, tanah yang dibasuh darah para syuhada, yang dihiasi reruntuhan bangunan, dan dipenuhi tangis anak-anak tak berdosa. Namun, di tengah kepedihan yang mendalam, kami menyaksikan cahaya yang bersinar terang. Cahaya keberanian, cahaya keteguhan hati, cahaya iman yang tak tergoyahkan.
Kalian adalah pejuang-pejuang tangguh, yang menuliskan kisah heroik dengan tinta darah dan air mata. Kalian adalah maestro dalam merajut kesabaran dan ketabahan, menjadi perisai bagi tanah air tercinta.
Jangan pernah lelah, saudara-saudaraku. Jangan biarkan api semangat padam. Kalian adalah inspirasi bagi kami semua, yang menyadarkan bahwa harga kemerdekaan itu tidak murah, bahwa kebebasan harus diperjuangkan dengan darah dan jiwa.
Kami, saudara-saudaramu di seluruh dunia, tidak akan tinggal diam. Kami akan terus berdoa, bersuara, dan mengulurkan tangan untuk membantu. Kami akan menjadi pelita yang menerangi jalan kalian, menjadi suara yang menggemakan perjuangan kalian.
Suatu hari, insya Allah, fajar kemenangan akan menyingsing di Gaza. Kalian akan menyaksikan matahari terbit di atas tanah air yang bebas, damai, dan sejahtera. Kalian akan membangun kembali rumah-rumah yang hancur, menanam kembali pohon-pohon yang tumbang, dan melantunkan lagu-lagu kebebasan dengan sukacita.
Sampai saat itu tiba, ketahuilah bahwa kalian tidak sendirian. Kami bersama kalian, dalam doa, dalam dukungan, dan dalam perjuangan.