Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Internalisasi Perspektif Gender dalam Kearifan Lokal

7 Desember 2023   22:39 Diperbarui: 7 Desember 2023   23:04 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber gambar: yoona.id

Kearifan lokal adalah nilai-nilai, norma, dan aturan yang hidup dan berkembang di masyarakat. Kearifan lokal terbentuk dari pengalaman dan pengetahuan masyarakat dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Kearifan lokal memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan masyarakat dan lingkungannya.

Salah satu aspek penting dalam kearifan lokal adalah perspektif gender. Perspektif gender adalah cara pandang terhadap laki-laki dan perempuan. Perspektif gender yang diinternalisasi dalam kearifan lokal dapat menjadi landasan bagi terciptanya kesetaraan gender di masyarakat.

Pada kenyataannya, masih banyak masyarakat yang memiliki perspektif gender yang timpang. Laki-laki dianggap sebagai superior dan perempuan dianggap sebagai inferior. Hal ini menyebabkan terjadinya diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan.

Internalisasi perspektif gender dalam kearifan lokal dapat menjadi salah satu upaya untuk mengatasi masalah kesetaraan gender di masyarakat. Dengan internalisasi perspektif gender, masyarakat dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kesetaraan gender. Hal ini dapat mendorong masyarakat untuk bersikap lebih adil dan tidak diskriminatif terhadap perempuan.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk internalisasi perspektif gender dalam kearifan lokal. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui pendidikan. Pendidikan dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kesetaraan gender kepada masyarakat, terutama kepada anak-anak dan remaja.

Pendidikan kesetaraan gender dapat dilakukan melalui berbagai jalur, seperti pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendidikan formal dapat dilakukan melalui kurikulum pendidikan yang memuat materi tentang kesetaraan gender. Pendidikan nonformal dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pelatihan, seminar, dan diskusi. Pendidikan informal dapat dilakukan melalui keluarga, masyarakat, dan media massa.

Selain pendidikan, internalisasi perspektif gender juga dapat dilakukan melalui media massa. Media massa dapat menjadi sarana untuk menyebarkan nilai-nilai kesetaraan gender kepada masyarakat luas. Media massa dapat menampilkan tokoh-tokoh perempuan yang inspiratif dan berprestasi. Media massa juga dapat menampilkan pesan-pesan positif tentang kesetaraan gender.

Internalisasi perspektif gender dalam kearifan lokal juga dapat dilakukan melalui pemberdayaan perempuan. Pemberdayaan perempuan dapat meningkatkan kapasitas dan peran perempuan dalam masyarakat. Pemberdayaan perempuan dapat dilakukan melalui berbagai program, seperti pendidikan dan pelatihan, akses terhadap sumber daya ekonomi, dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

Internalisasi perspektif gender dalam kearifan lokal merupakan upaya yang penting untuk mewujudkan kesetaraan gender di masyarakat. Dengan internalisasi perspektif gender, masyarakat dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kesetaraan gender. Hal ini dapat mendorong masyarakat untuk bersikap lebih adil dan tidak diskriminatif terhadap perempuan.

Contoh Internalisasi Perspektif Gender dalam Kearifan Lokal

Berikut ini adalah beberapa contoh internalisasi perspektif gender dalam kearifan lokal:

  • Peran perempuan dalam masyarakat adat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun