Lingkungan sosial juga dapat mempengaruhi pemilihan jurusan kuliah. Teman, guru, dan media massa dapat memberikan pengaruh terhadap minat dan pilihan seseorang.
Misalnya, jika seorang siswa laki-laki memiliki banyak teman laki-laki yang memilih jurusan teknik, maka ia juga akan lebih tertarik untuk memilih jurusan teknik.
Pengaruh gender dalam pemilihan jurusan kuliah dapat menimbulkan beberapa masalah, yaitu:
Kesetaraan gender
Stereotip gender yang membatasi peran dan kemampuan laki-laki dan perempuan dapat menghambat kesetaraan gender. Misalnya, jika perempuan dianggap tidak cocok untuk jurusan teknik, maka mereka akan kehilangan kesempatan untuk berkarier di bidang teknik.
Pemilihan jurusan yang tidak sesuai dengan minat dan bakat
Pengaruh gender dapat membuat seseorang memilih jurusan kuliah yang tidak sesuai dengan minat dan bakatnya. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap prestasi akademik dan karier seseorang.
Pemilihan jurusan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja
Pengaruh gender juga dapat membuat seseorang memilih jurusan kuliah yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Hal ini dapat membuat seseorang sulit untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengurangi pengaruh gender dalam pemilihan jurusan kuliah. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan oleh berbagai pihak, seperti pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Pemerintah dapat melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesetaraan gender. Sekolah dapat memberikan pendidikan gender kepada siswa-siswinya. Keluarga dapat memberikan dukungan kepada anak-anaknya untuk memilih jurusan kuliah yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Masyarakat dapat memberikan apresiasi terhadap perempuan yang berkarier di bidang non-tradisional.