Untuk mencegah stunting, diperlukan upaya yang komprehensif dan terintegrasi. Upaya tersebut harus dilakukan sejak masa kehamilan hingga anak berusia 5 tahun. Upaya-upaya tersebut antara lain:
Pertama, peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil dan anak, seperti pemberian imunisasi, suplementasi gizi, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Kedua, peningkatan akses dan konsumsi pangan yang bergizi, baik untuk ibu hamil, anak balita, maupun keluarga secara keseluruhan.
Ketiga, peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi bagi ibu hamil dan anak.
Pemerintah Indonesia telah menargetkan untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan kerja sama yang erat dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta.
Stunting merupakan persoalan yang kompleks dan tidak mudah untuk dipecahkan. Namun, dengan kerja sama dan komitmen yang kuat dari semua pihak, kita dapat mencegah stunting dan menyelamatkan masa depan anak-anak Indonesia.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah stunting:
Pertama, pastikan ibu hamil mendapat asupan gizi yang cukup. Ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang lebih banyak daripada orang dewasa normal. Asupan gizi yang cukup akan membantu ibu hamil untuk melahirkan bayi yang sehat dan bergizi.
Kedua, berikan ASI eksklusif selama 6 bulan. ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Ketiga, berikan MPASI yang bergizi setelah bayi berusia 6 bulan. MPASI harus mengandung berbagai macam makanan yang kaya akan nutrisi, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
Keempat, berikan makanan yang bergizi untuk anak balita. Anak balita membutuhkan makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.