Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Air Bersih dan Sanitasi Layak: Hak Asasi Manusia yang Terlupakan

1 Desember 2023   03:20 Diperbarui: 1 Desember 2023   05:20 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto: Antara/Oky Lukmansyah 

Air bersih dan sanitasi layak adalah kebutuhan dasar manusia yang telah diakui oleh hukum internasional. Hak atas air bersih dan sanitasi layak dijamin oleh berbagai instrumen hukum internasional, seperti Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, Konvensi Hak Anak, dan Konvensi Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.

Air bersih dan sanitasi layak memiliki arti penting bagi kehidupan manusia. Air bersih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, seperti minum, memasak, dan mandi. Sanitasi layak diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan masyarakat.

Sayangnya, masih banyak orang di dunia yang belum memiliki akses terhadap air bersih dan sanitasi layak. Menurut data dari PBB, pada tahun 2020, sekitar 2,2 miliar orang di dunia tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman dan terjangkau. Sekitar 4,2 miliar orang di dunia tidak memiliki akses terhadap sanitasi yang layak.

Ketidaksetaraan akses terhadap air bersih dan sanitasi layak di Indonesia masih cukup tinggi. Menurut data dari Kementerian PUPR, pada tahun 2022, cakupan air minum di Indonesia baru mencapai 67,8%. Cakupan sanitasi layak baru mencapai 67,2%.

Ketidaksetaraan akses terhadap air bersih dan sanitasi layak berdampak negatif terhadap kehidupan masyarakat. Masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap air bersih dan sanitasi layak rentan terhadap berbagai penyakit, seperti diare, kolera, dan tipus. Penyakit-penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak.

Selain itu, ketidaksetaraan akses terhadap air bersih dan sanitasi layak juga dapat menghambat pembangunan ekonomi. Masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap air bersih dan sanitasi layak tidak dapat bekerja dengan maksimal. Hal ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan pendapatan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi layak. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, dan swasta.

Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam penyediaan air bersih dan sanitasi layak. Pemerintah juga perlu melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya air bersih dan sanitasi layak.

Masyarakat perlu berpartisipasi dalam upaya penyediaan air bersih dan sanitasi layak. Masyarakat dapat melakukan upaya-upaya sederhana, seperti menghemat air, tidak membuang sampah sembarangan, dan menggunakan jamban.

Swasta juga dapat berperan dalam penyediaan air bersih dan sanitasi layak. Swasta dapat membangun infrastruktur air bersih dan sanitasi layak, atau bekerja sama dengan pemerintah dalam penyediaan air bersih dan sanitasi layak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun