Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi setiap orang, baik secara kuantitas maupun kualitas, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, aman, bergizi, merata, dan terjangkau. Ketahanan pangan merupakan hal yang penting untuk dijaga, karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
Salah satu ancaman bagi ketahanan pangan adalah alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan adalah perubahan fungsi lahan dari pertanian menjadi non-pertanian, seperti untuk pemukiman, industri, dan pariwisata.Â
Alih fungsi lahan dapat menyebabkan berkurangnya luas lahan pertanian, sehingga produksi pangan juga akan berkurang.
Di Indonesia, laju alih fungsi lahan pertanian cukup tinggi. Menurut data Kementerian Pertanian, pada tahun 2022, luas lahan pertanian yang beralih fungsi mencapai 1,3 juta hektare. Lahan pertanian yang beralih fungsi tersebut sebagian besar digunakan untuk pemukiman, industri, dan perkebunan.
Alih fungsi lahan pertanian memiliki dampak yang signifikan terhadap ketahanan pangan. Dampak tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu dampak langsung dan dampak tidak langsung.
Dampak langsung alih fungsi lahan pertanian terhadap ketahanan pangan adalah berkurangnya produksi pangan. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya luas lahan pertanian yang dapat digunakan untuk menanam tanaman pangan.
Berkurangnya produksi pangan dapat menyebabkan terjadinya kekurangan pangan. Kekurangan pangan dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti malnutrisi, kelaparan, dan bahkan kematian.
Selain berkurangnya produksi pangan, alih fungsi lahan pertanian juga dapat menyebabkan meningkatnya harga pangan. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya ketersediaan pangan di pasaran.
Dampak tidak langsung alih fungsi lahan pertanian terhadap ketahanan pangan adalah terganggunya keseimbangan ekosistem. Lahan pertanian memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Lahan pertanian berfungsi sebagai penyerap air, pencegah banjir, dan penghasil oksigen.
Alih fungsi lahan pertanian dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti banjir, kekeringan, dan pencemaran lingkungan.