Prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) telah menjadi isu global yang semakin penting dalam beberapa tahun terakhir. ESG merupakan prinsip-prinsip yang berorientasi pada keberlanjutan, yaitu lingkungan, sosial, dan tata kelola.Â
Implementasi ESG oleh lembaga keuangan, termasuk bank, menjadi salah satu cara untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) telah menjadi pelopor dalam penerapan ESG. BRI telah berkomitmen untuk mengimplementasikan ESG secara menyeluruh, baik di sisi aset, liabilitas, operasional, maupun sumber daya manusia.
Implementasi ESG di BRI
Implementasi ESG di BRI telah dilakukan melalui berbagai program dan kebijakan. Di sisi aset, BRI telah mengembangkan portofolio pinjaman ESG yang mencapai Rp732,3 triliun atau setara dengan 67,2% dari total pinjaman BRI.Â
Portofolio pinjaman ESG tersebut mencakup berbagai sektor, seperti energi terbarukan, transportasi berkelanjutan, dan pertanian berkelanjutan.
Di sisi liabilitas, BRI telah menerbitkan obligasi berkelanjutan (sustainable bonds) senilai USD500 juta pada tahun 2019 dan obligasi hijau (green bonds) senilai Rp5 triliun pada tahun 2022. Obligasi-obligasi tersebut digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
Di sisi operasional, BRI telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mengurangi dampak lingkungan dan sosial. Misalnya, BRI telah mengurangi penggunaan kertas dan plastik, serta meningkatkan efisiensi energi. BRI juga telah menerapkan berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan masyarakat sekitar.
Dampak positif implementasi ESG
Implementasi ESG oleh BRI telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi berbagai pihak. Bagi BRI sendiri, implementasi ESG telah meningkatkan reputasi dan kepercayaan nasabah. Selain itu, implementasi ESG juga telah membantu BRI untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.