Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ironi Indonesia, Negara Maritim Kaya Sumber Daya Laut, Tapi Warga Pesisir Masih Miskin

13 November 2023   15:40 Diperbarui: 13 November 2023   15:45 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nelayan tradisional di Indonesia masih banyak yang menggunakan alat tangkap sederhana dan tradisional. Hal ini menyebabkan mereka tidak mampu bersaing dengan nelayan yang menggunakan alat tangkap modern dan teknologi yang canggih.

Ketiga, kurangnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan

Warga pesisir di Indonesia, terutama nelayan tradisional, masih banyak yang memiliki tingkat pendidikan dan kesehatan yang rendah. 

Hal ini menyebabkan mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Keempat, kemiskinan struktural

Kemiskinan di wilayah pesisir di Indonesia juga disebabkan oleh faktor kemiskinan struktural, seperti ketimpangan ekonomi dan sosial. 

Hal ini menyebabkan warga pesisir tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses sumber daya dan peluang ekonomi.

Untuk mengatasi permasalahan kemiskinan di wilayah pesisir, diperlukan upaya yang komprehensif dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat. 

Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:

1. Pengembangan sektor perikanan budidaya

Pengembangan sektor perikanan budidaya dapat menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pesisir pada sektor perikanan tangkap. Selain itu, perikanan budidaya juga memiliki risiko yang lebih rendah dan lebih berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun