Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ironi Indonesia, Negara Maritim Kaya Sumber Daya Laut, Tapi Warga Pesisir Masih Miskin

13 November 2023   15:40 Diperbarui: 13 November 2023   15:45 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber foto: swarasenayan.com

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sepanjang 95.181 kilometer. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara maritim terbesar ke-7 di dunia. 

Dengan luas wilayah laut mencapai 5,7 juta kilometer persegi, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam laut yang sangat besar, mulai dari ikan, minyak dan gas bumi, hingga mineral.

Namun, di balik potensi sumber daya alam laut yang besar, masih banyak warga pesisir di Indonesia yang hidup miskin. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021, tingkat kemiskinan di wilayah pesisir mencapai 12,04%, lebih tinggi dari tingkat kemiskinan nasional yang sebesar 9,71%.

Hal ini tentu menjadi sebuah ironi, mengingat Indonesia merupakan negara maritim yang kaya akan sumber daya alam laut. Lantas, apa yang menyebabkan masih banyak warga pesisir di Indonesia yang hidup miskin?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan masih banyak warga pesisir di Indonesia yang hidup miskin, di antaranya:

Pertama, ketergantungan terhadap sektor perikanan tangkap

Mayoritas warga pesisir di Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor perikanan tangkap. Namun, sektor ini memiliki risiko yang tinggi, seperti perubahan iklim, cuaca buruk, dan penangkapan ikan secara ilegal. 

Hal ini menyebabkan pendapatan nelayan menjadi tidak stabil dan rentan terhadap kemiskinan.

Kedua, kurangnya akses terhadap modal dan teknologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun