Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sepanjang 95.181 kilometer. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara maritim terbesar ke-7 di dunia.Â
Dengan luas wilayah laut mencapai 5,7 juta kilometer persegi, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam laut yang sangat besar, mulai dari ikan, minyak dan gas bumi, hingga mineral.
Namun, di balik potensi sumber daya alam laut yang besar, masih banyak warga pesisir di Indonesia yang hidup miskin.Â
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021, tingkat kemiskinan di wilayah pesisir mencapai 12,04%, lebih tinggi dari tingkat kemiskinan nasional yang sebesar 9,71%.
Hal ini tentu menjadi sebuah ironi, mengingat Indonesia merupakan negara maritim yang kaya akan sumber daya alam laut. Lantas, apa yang menyebabkan masih banyak warga pesisir di Indonesia yang hidup miskin?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan masih banyak warga pesisir di Indonesia yang hidup miskin, di antaranya:
Pertama, ketergantungan terhadap sektor perikanan tangkap
Mayoritas warga pesisir di Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor perikanan tangkap. Namun, sektor ini memiliki risiko yang tinggi, seperti perubahan iklim, cuaca buruk, dan penangkapan ikan secara ilegal.Â
Hal ini menyebabkan pendapatan nelayan menjadi tidak stabil dan rentan terhadap kemiskinan.
Kedua, kurangnya akses terhadap modal dan teknologi