Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrasi dan Ambang Batas Parlemen

10 November 2023   08:00 Diperbarui: 10 November 2023   08:01 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan yang didasarkan pada kedaulatan rakyat. Dalam demokrasi, rakyat memiliki hak untuk memilih dan dipilih sebagai wakilnya dalam pemerintahan. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa suara rakyat dapat terwakili secara proporsional dalam pengambilan keputusan.

Pada praktiknya, demokrasi di Indonesia tidak sepenuhnya berjalan ideal. Salah satu masalah yang dihadapi adalah banyaknya partai politik yang ikut serta dalam pemilu. 

Hal ini menyebabkan fragmentasi parlemen yang tinggi, sehingga sulit untuk membentuk pemerintahan yang stabil.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menerapkan ambang batas parlemen (PT) pada pemilu. PT adalah persentase suara minimal yang harus diperoleh sebuah partai politik untuk dapat memperoleh kursi di parlemen.

Pada pemilu 2019, PT ditetapkan sebesar 4%. Artinya, sebuah partai politik hanya dapat memperoleh kursi di parlemen jika memperoleh suara minimal 4% dari jumlah suara sah secara nasional.

Penerapan PT telah menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Sebagian orang berpendapat bahwa PT dapat menjadi solusi untuk mengatasi fragmentasi parlemen. 

PT dapat mendorong partai-partai politik untuk berintegrasi dan membentuk koalisi yang lebih stabil.

Namun, sebagian orang lain berpendapat bahwa PT dapat membatasi demokrasi. PT dapat menghalangi partai-partai politik kecil untuk memperoleh representasi di parlemen. Hal ini dapat menyebabkan suara rakyat tidak terwakili secara proporsional.

Dampak Positif PT

PT memiliki beberapa dampak positif terhadap demokrasi di Indonesia. Pertama, PT dapat mendorong partai-partai politik untuk berintegrasi dan membentuk koalisi yang lebih stabil. Hal ini dapat mengurangi fragmentasi parlemen dan meningkatkan efektivitas pemerintahan.

Kedua, PT dapat meningkatkan kualitas demokrasi. PT dapat mendorong partai-partai politik untuk lebih memperhatikan kualitas program dan kadernya. Hal ini karena partai-partai politik harus memiliki basis dukungan yang kuat untuk dapat memenuhi PT.

Dampak Negatif PT

PT juga memiliki beberapa dampak negatif terhadap demokrasi di Indonesia. Pertama, PT dapat menghalangi partai-partai politik kecil untuk memperoleh representasi di parlemen. Hal ini dapat menyebabkan suara rakyat tidak terwakili secara proporsional.

Kedua, PT dapat meningkatkan biaya politik. Partai-partai politik harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk memenuhi PT. Hal ini dapat menyebabkan monopoli politik oleh partai-partai politik besar.

Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi dampak negatif PT, perlu dicari alternatif pemecahan masalah. Salah satu alternatif pemecahan masalah adalah dengan menurunkan PT. 

Penurunan PT dapat mendorong partai-partai politik kecil untuk berpartisipasi dalam pemilu dan meningkatkan representasi suara rakyat di parlemen.

Alternatif pemecahan masalah lainnya adalah dengan menerapkan sistem proporsional campuran. Sistem proporsional campuran adalah sistem pemilu yang menggabungkan sistem proporsional dan sistem distrik. 

Sistem ini dapat meningkatkan representasi suara rakyat di parlemen, baik dari partai-partai politik besar maupun kecil.

Kesimpulan

Penerapan PT merupakan salah satu upaya untuk mengatasi fragmentasi parlemen di Indonesia. Namun, PT juga memiliki dampak negatif yang dapat membatasi demokrasi. 

Untuk mengatasi dampak negatif PT, perlu dicari alternatif pemecahan masalah, seperti menurunkan PT atau menerapkan sistem proporsional campuran.

Disamping itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya demokrasi. Masyarakat perlu memahami bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan yang didasarkan pada kedaulatan rakyat. 

Dalam demokrasi, suara rakyat harus terwakili secara proporsional dalam pengambilan keputusan.

Masyarakat juga perlu memahami bahwa terdapat berbagai tantangan yang dihadapi demokrasi, termasuk fragmentasi parlemen. 

Untuk mengatasi tantangan tersebut, perlu ada kerja sama antara pemerintah, partai politik, dan masyarakat.

Dengan adanya kesadaran masyarakat yang tinggi tentang pentingnya demokrasi, diharapkan demokrasi di Indonesia dapat berjalan lebih ideal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun