Lompong Sagu merupakan kuliner lokal yang terbuat dari sagu, sejenis pati yang diekstraksi dari pohon sagu. Ini adalah makanan tradisional dari Subulussalam, sebuah kota di provinsi Aceh, Indonesia. Sagu merupakan makanan pokok di banyak wilayah Indonesia dan merupakan sumber karbohidrat penting bagi penduduk setempat.
Lompong sagu merupakan salah satu sumber pangan lokal Subulussalam yang memiliki nilai historis dan budaya yang tinggi. Makanan ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Subulussalam sejak lama, dan masih dinikmati hingga saat ini.
Makanan ini merupakan salah satu sumber pangan utama masyarakat Subulussalam sebelum adanya beras. Lompong sagu biasanya dikonsumsi sebagai pengganti nasi, terutama pada saat musim paceklik.
Pada masa lalu, lompong sagu merupakan salah satu makanan pokok di Subulussalam. Hal ini dikarenakan sagu merupakan bahan pangan yang mudah didapatkan di daerah tersebut. Selain itu, lompong sagu juga merupakan makanan yang terjangkau.
Seiring dengan perkembangan zaman, popularitas lompong sagu mulai menurun. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya makanan modern yang tersedia di pasaran. Namun, lompong sagu masih tetap digemari oleh sebagian masyarakat Subulussalam, terutama oleh orang tua dan anak-anak.
Lompong sagu terbuat dari sagu, pisang, dan kelapa yang dibungkus dengan daun pisang kemudian dibakar. Proses pembuatannya cukup sederhana, namun membutuhkan ketelitian agar menghasilkan lompong yang matang sempurna dan tidak gosong.
Ciri khas lompong sagu adalah teksturnya yang kenyal, rasanya yang manis dan gurih, serta aromanya yang harum. Makanan ini sangat cocok disantap dalam keadaan hangat, terutama saat cuaca dingin.
Lompong sagu memiliki nilai gizi yang cukup tinggi. Sagu merupakan sumber karbohidrat, pisang merupakan sumber vitamin dan mineral, serta kelapa merupakan sumber lemak. Harganya hanya sekitar Rp 1.000 per bungkus.Â
Meskipun lompong sagu merupakan makanan tradisional yang cukup populer di Subulussalam, namun popularitasnya mulai menurun seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya makanan modern yang tersedia di pasaran.
Oleh karena itu, penting untuk melestarikan lompong sagu agar tidak punah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan promosi lompong sagu kepada masyarakat. Selain itu, perlu juga dilakukan pembinaan kepada para pembuat lompong agar dapat menghasilkan lompong yang berkualitas.